Senin 24 Apr 2023 15:50 WIB

Sekjen Gerindra: Cawapres Prabowo adalah Muhaimin Iskandar

Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar berpeluang jadi cawapresnya Prabowo.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Erik Purnama Putra
Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani.
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani menegaskan, Prabowo Subianto akan diusung sebagai calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Adapun calon wakil presiden (cawapres) pendampinginya yang paling berpeluang adalah Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

"Sekarang ini yang sudah menyatakan Pak Prabowo ya Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar. Sekali lagi saya harus katakan berpeluang, paling peluang jadi calon wakil presidennya Pak Prabowo," ujar Muzani di Islamic Village Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (24/4/2023).

Dia menjelaskan, Partai Gerindra dan PKB telah meneken kerja sama politik pada Agustus 2022. Kerja sama politik itu disebut sebagai Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), yang keputusan terkait Pilpres 2024 berada di tangan Prabowo dan Muhaimin. "Semuanya akan diputuskan oleh orang yang bernama Prabowo dan Abdul Muhaimin," ujar Muzani.

Pengumuman pasangan capres dan cawapres dari KKIR, sambung dia, menunggu momentum yang tepat. Khususnya, setelah Prabowo dan Muhaimin berkomunikasi dengan pimpinan partai politik lain. "Kita dengar semua stakeholders para pemimpin, tentu saja harus kita dengar baru kita ambil putuskan bersama dengan Pak Muhaimin," ujar Muzani.

 

"Kami tidak ingin berlomba akhir-akhiran sama partai manapun, tapi kami harus mengambil waktu dan momentum yang tepat. Bersama-sama memutuskan calon wakil presiden dari Prabowo," ucap Wakil Ketua MPR itu melanjutkan.

Adapun Cak Imin menyambut baik wacana pembentukan koalisi besar. Namun sebelumnya, Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid mengatakan, perumusan pasangan capres dan cawapres dalam koalisi besar akan rumit.

Ditanyakan terkait hal tersebut, Muhaimin mengaku, tak mau berandai-andai soal perumusan pasangan capres-cawapres. Kembali ditanya, apakah dirinya legawa jika tak menjadi cawapres untuk Prabowo Subianto? Ia menjawab singkat. "Siapa bilang (legowo)?" jawab Muhaimin sembari tertawa di depan kediaman Prabowo, Jakarta Selatan, Senin (10/4/2023) malam WIB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement