REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut namanya cocok menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Ganjar Pranowo. Menurutnya, bukan kapasitasnya untuk menjawab hal tersebut.
"Ya tentunya Pak Presiden menyampaikan beberapa nama, namun saya ini bukan pada kapasitasnya. Kapasitas yang bisa menentukan ini Pak Mar (Muhammad Mardiono) dan para pimpinan partai politik," ujar Sandiaga di kediaman pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Mardiono, Jakarta, Sabtu (22/4/2023) malam.
Saat ini, ia fokus untuk menangkap aspirasi masyarakat dan menghadirkan solusi bagi pembangunan Indonesia. Khususnya dalam mempercepat pembangunan dan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya.
"Itu yang beliau (Mardiono) sampaikan, cara berpikir beliau yang memiliki satu kesamaan pandangan dengan Bapak Presiden dan juga dengan pendekatan apa yang betul-betul masyarakat inginkan segera perbaikan," ujar Sandiaga.
Diketahui, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) resmi mendeklarasikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Deklarasi diumumkan langsung oleh Megawati Soekarnoputri pada Jumat (21/4/2023).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri menyebut sejumlah nama yang berpeluang menjadi cawapres untuk mendampingi Ganjar. Beberapa di antaranya adalah Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pertahanan Sandiaga Salahuddin Uno, hingga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Hal tersebut disampaikan Jokowi usai melangsungkan sholat Idul Fitri di Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (22/4/2023). "Calonnya sudah semakin jelas siapa capresnya tinggal menunggu cawapresnya," katanya.
Disinggung soal kriteria khusus dan calon cawapres yang cocok untuk Ganjar, Jokowi menyebutkan ada banyak. Ia pun menyebutkan sejumlah nama.
"(Kriteria khusus?) Kok tanya saya. (Yang cocok?) Banyak, ada Pak Erick, ada Pak Sandiaga Uno, kan banyak kan, ada Pak Mahfud, ada Pak Ridwan Kamil, ada Cak Imin, ada Pak Airlangga," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
