Kamis 13 Apr 2023 04:08 WIB

Saran Guntur Agar Anies tak Cari Dukungan Kelompok Pengusung Khilafah dan Respons Nasdem

Guntur Soekarnoputra menyebut masih banyak kelompok Islam yang bersih dari khilafah.

Anies Baswedan saat dideklarasikan oleh PKS sebagai bakal calon presiden (capres) untuk 2024, di Kantor PKS, Jakarta, Kamis (23/2/2023). Anies didukung Koalisi Perubahan yang berisikan PKS, Nasdem, dan Demokrat. (ilustrasi)
Foto:

Merespons pernyataan Guntur, Ketua DPP Partai Nasdem Effendy Choirie atau Gus Choi menegaskan bahwa Partai Nasdem ingin menarik semua dukungan dari semua kalangan untuk capres yang diusungnya. "Semua warga negara Indonesia punya hak dipilih dan memilih, apapun agamanya, aliran mazhabnya atau suku bangsanya," ujar Gus Choi kepada Republika pada Rabu (12/4/2023). 

Menurutnya, bahkan bekas aktivis Partai Komunis hingga keturunannya juga memiliki hak memilih. Dalam hal ini ia mencontohkan bekas aktivis DI/ TII atau keturunannya dan terakhir bekas aktivis HTI dan FPI. 

"Selama mereka masih sebagai warga negara Indonesia dan tidak dicabut hak politiknya, mereka punya dipilih dan memilih. Kita ini negara yang Bhineka Tunggal Ika. Beragam tapi satu tujuan," tegas dia. 

Dia menyampaikan bahwa Indonesia memiliki sistem demokrasi sehingga semua warganya mempunyai kesempatan. Oleh karena itu, kata dia, kita tidak boleh punya pandangan dan sikap diskriminatif. 

"Kita harus bersikap adil kepada mereka. Mereka punya hak untuk memilih calon presiden siapa? Itu hak mereka memilih Anies. Sebagai calon presiden yang ingin menang sangat aneh bin ajaib menolak dukungan mereka. Dari manapun datangnya dukungan harus diterima," kata Gus Choi.

Menurutnya, dalam negara Pancasila Indonesia ini, seorang calon presiden harus agamis nasionalis, yang artinya harus ada perpaduan keagamaan dan kebangsaan. Tidak ada tempat bagi calon pemimpin sekuler, komunis dan khilafah di Indonesia.

Jika dalam masyarakat ada aliran seperti itu, menurutnya negara lah yang bertugas mengedukasi, mencerahkan dan mengajak ke jalan Pancasila. Dia menegaskan bahwa pancasila bukanlah agama dan pancasila pun tidak bertentangan dengan agama. 

"Pancasila juga bukan ideologi sekularisme dan bukan komunisme yang anti agama. Tapi pancasila menaungi dan mempersatukan semua umat beragama yang hidup di Indonesia untuk hidup berdampingan secara damai, tolong menolong dan gotong royong," tutur dia. 

Dia pun meyakini bahwa semua capres dari partai manapun memiliki komitmen dan jiwa nasionalis dan agamis. Dia menilai bahwa kini capres nantinya tidak ada lagi yang mempersoalkan empat pilar sebagai sendi-sendi kehidupan berbangsa dan negara. 

"Itu final. Yang kita butuhkan dalam pilpres 2024 adalah adu gagasan untuk Indonesia ke depan dan bukan mempersoalkan siapa didukung siapa, kelompok apa, aliran apa, mazhab apa," tegas dia.

"Kita ingin menarik semua dukungan. Kanan, tengah, kiri, atas, bawah," tandas Gus Choi.

Sementara tu Hendri Satrio, juru bicara Anies Baswedan mengimbau kepada Guntur Soekarno mengenal lebih dekat Anies. "Akan sangat baik bila Pak Guntur mengenal Anies Baswedan lebih dekat lagi. Pak Guntur pasti akan terkejut mengetahui betapa tingginya level nasionalisme seorang Anies Baswedan," kata dia.

 

 

photo
Infografis Koalisi Perubahan dan Perjalanan Pencapresan Anies Baswedan - (Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement