Rabu 12 Apr 2023 19:11 WIB

Khofifah Dorong Bank Jatim Tingkatkan Performa dengan Transformasi Lima Pilar

Transformasi struktural menjadi kunci utama pertumbuhan produktif Bank Jatim

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) untuk meningkatkan performa kinerja agar semakin berkontribusi dalam mengungkit sektor ekonomi Jatim. Khofifah pun meminta seluruh jajaran Bank Jatim untuk mempedomani arahan terkait transformasi lima pilar demi peningkatan kinerja Bank Jatim.
Foto: Dokumen
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) untuk meningkatkan performa kinerja agar semakin berkontribusi dalam mengungkit sektor ekonomi Jatim. Khofifah pun meminta seluruh jajaran Bank Jatim untuk mempedomani arahan terkait transformasi lima pilar demi peningkatan kinerja Bank Jatim.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) untuk meningkatkan performa kinerja agar semakin berkontribusi dalam mengungkit sektor ekonomi Jatim. Khofifah pun meminta seluruh jajaran Bank Jatim untuk mempedomani arahan terkait transformasi lima pilar demi peningkatan kinerja Bank Jatim.

"Lima pilar tersebut meliputi transformasi struktural, transformasi SDM atau human resource, transformasi IT, pengkinian kebijakan dan prosedur, sertq aksi koorporasi untuk meningkatkan pertumbuhan yang berkelanjutan," kata Khofifah saat menghadiri RUPS Tahunan Bank Jatim Tahun Buku 2022 di Ruang Bromo, Kantor Pusat Bank Jatim, Surabaya, Rabu (12/4/2023).

Khofifah menjelaskan, tansformasi struktural bukanlah hal yang sederhana. Transformasi struktural menjadi kunci utama agar setiap lini yang ada di Bank Jatim dapat mendukung sekaligus mendorong pertumbuhan yang produktif. Untuk transformasi SDM, kata Khofifah, harus mendapatkan penguatan untuk mendukung transformasi struktural yang sedang berjalan.

"Transformasi SDM menjadi bagian perusahaan menjadikan Bank Jatim unggul dalam memenangkan persaingan," ujarnya. Selanjutnya, kata Khofifah, transformasi IT yang perlu diperkuat menuju kematangan digital. Ini karena persaingan, tantangan dan kompetisi perbankan begitu kompleks.

Selanjutnya, kata Khofifah, pada pilar keempat dan kelima yakni pengkinian kebijakan dan prosedur, serta aksi koorporasi untuk meningkatkan pertumbuhan yang berkelanjutan, seluruh kebijakan yang ada dan akan diambil harus bisa memberikan kemaslahatan dan manfaat luas bagi seluruh masyarakat Jawa Timur.

Sebagai BUMD milik Pemprov Jatim, Khofifah juga meminta Bank Jatim ikut berkontribusi dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan UMKM. Salah satunya dengan terus mempercepat penyaluran Dana Bergulir (Dagulir) bagi UMKM. Khofifah berharap penyaluran kredit bisa semakin optimal dan banyak berpihak kepada para UMKM.

Sampai dengan Februari 2023, jumlah Dagulir yang telah disalurkan oleh Bank Jatim mencapai Rp 509,451 miliar dengan total kepada 12.649 debitur," kata Khofifah.

Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman menjelaskan, sepanjang 2022 kredit Bank Jatim tumbuh signifikan. Dimana pertumbuhan total kredit secara keseluruhan mencapai 8,06 persen (YoY). Peningkatan penyaluran kredit Bank Jatim terjadi di seluruh segmen, sejalan dengan pemulihan ekonomi di berbagai sektor.

Busrul menjelaskan, kredit di sektor UMKM menjadi penyumbang kenaikan tertinggi dengan peningkatan sebesar 26,24 persen (YoY) atau tercatat Rp 6,34 triliun hingga akhir 2022. Portofolio kredit komersial juga mengalami peningkatan sebesar 7,02 persen atau tercatat Rp 11,20 triliun.

"Kemudian yang lebih menggembirakan lagi, capaian kredit di sektor konsumsi juga meningkat signifikan, dimana tumbuh sebesar 5,11 perawn atau tercatat Rp 28,65 triliun," ujarnya.

Busrul melanjutkan, pertumbuhan di sektor UMKM ditopang penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang cukup besar yaitu Rp 104,6 miliar sepanjang 2022. Dilihat dari kualitas kreditnya, kredit sektor UMKM juga terlihat bagus dengan komposisi NPL terendah yaitu 0,60 persen dibanding dengan sektor lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement