REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan langsung ucapan terima kasihnya kepada seluruh mantan tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran. Ucapan terima kasih ini disampaikan langsung Airlangga kepada mantan relawan saat silaturahim, pada Kamis (6/4/2023).
Airlangga didampingi Ketua Ikatan Istri Partai Golkar (IIPG) Yanti Airlangga menemui langsung para mantan nakes yang bertugas di Wisma Atlet selama pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Airlangga dan istri mendapat sambutan hangat dari seluruh mantan relawan yang berjuang merawat pasien Covid-19 selama lebih dari dua tahun.
Selain menyampaikan ucapan terima kasihnya secara langsung, Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini juga memberikan apresiasi kepada relawan yang telah berjuang menyelamatkan para pasien Covid-19 di Tanah Air. Ia mengaku, RSDC Wisma Atlet memiliki tempat tersendiri di hati dan pikirannya.
Sebab, Airlangga menjadikan Wisma Atlet sebagai salah satu indikator kenaikan atau penurunan kasus Covid-19 di Indonesia. “Saya pernah menjadikan RSDC sebagai indikator Covid-19 naik atau turun, tergantung jumlah pasien yang masuk di Wisma Atlet ini. Totalnya seingat saya sekitar 136 ribu, dan puncaknya saat varian delta sebanyak 7.200 dari 12 ribu kapasitas. Setiap pekan saya monitoring RSDC, bahkan setiap harian,” tutur Airlangga dihadapan nakes relawan Covid-19 Wisma Atlet, dalam keterangan, Kamis (6/4/2023).
Ketum Golkar menuturkan, seluruh relawan yang berjuang di Wisma Atlet layak mendapat lebih dari sekadar ucapan terima kasih. Sebab, para relawan, perawat, hingga dokter harus berjuang mempertaruhkan nyawa merawat pasien Covid-19.
“Dulu kita mau balapan dengan China, yang berapa hari bisa bangun rumah sakit dengan ribuan kamar. Namun kita dalam berapa hari dapat 12 ribu kamar di Wisma Atlet ini dan yang luar biasa karena ada relawan yang siap. Kita berhasil menangani pandemi ini karena ada relawan,” tegas Airlangga.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini mengaku, penanganan Covid-19 menjadi pengalaman berharga untuk Bangsa Indonesia. Sebab, saat itu, Covid-19 menjadi wabah yang belum diketahui dalam dunia kesehatan di dunia. Terutama saat menghadapi awal-awal kasus masuk dan munculnya varian delta yang banyak merenggut nyawa.
“Alhamudillah dengan kerja bersama, kita bisa menyetop pandemi itu Desember tahun lalu. Indonesia dengan zero survei, kekebalannya saat ini sudah 99 persen. Ini karena vaksinasi yang sudah 440 juta dan adanya natural herd immunity,” tegas Menko Perekonomian.
Airlangga juga memuji mantan komandan lapangan RSDC Wisma Atlet, Kolonel Muhammad ‘Cobra’ Arifin yang mampu mengkoordinasikan relawan dalam penanganan pandemi ini di lapangan. Ketum Golkar juga menyampaikan permohonan maaf karena dua kali penghargaan penanganan Covid-19, RSDC Wisma Atlet justru tidak mendapatkannya.
“Saya minta maaf juga karena dalam dua kali penghargaan Covid RSDC tidak dapat. Namun induknya dapat yakni Kodam Jaya dapat penghargaan. RSDC ini bagian dari Kodam Jaya. Saya juga sampaikan ke Pangdam-nya untuk juga memberikan sertifikat ke seluruh relawan yang ada di sini,” ujar Ketum Golkar.
Kolonel Cobra mengaku bersyukur dengan perhatian Partai Golkar dan IIPG karena telah memberikan perhatian pada seluruh relawan Wisma Atlet. Cobra mengaku, para relawan terharu dengan gagasan silaturahim dan perhatian yang diberikan Golkar dan IIPG selama nakes berjuang di Wisma Atlet.
"Kami sangat bersyukur atas adanya kegiatan ini. Kami berterima kasih atas bantuan dan perhatian yang diberikan oleh IIPG kepada para relawan," ujar Kolonel Cobra.
Setelah digunakan sebagai rumah sakit darurat Covid-19, Wisma Atlet resmi ditutup dari pelayanan dan perawatan pasien Covid-19 pada Jumat (31/3/2023). Penutupan dilakukan setelah tidak ada lagi pasien yang dirawat di RSDC Wisma Atlet ini.