REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pos Indonesia mulai mendistribusikan cadangan beras pemerintah untuk program cadangan pangan 2023 kepada sekitar 13 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia. Pos Indonesia akan mengerahkan sekitar 7.390 armada untuk menyukseskan penyaluran pangan kepada warga penerima manfaat.
Kick off pendistribusian bantuan pangan secara nasional digelar di Kantor Perum Bulog DKI Jakarta dan Banten, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (6/4/2023). Hadir melepas belasan armada milik Pos Indonesia, adalah Direktur Utama Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, dan pejabat lainnya.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan seremonial penyerahan beras kepada belasan KPM dari berbagai wilayah di DKI Jakarta. Mereka mewakili ribuan KPM di seluruh Indonesia yang hari ini mulai menerima beras sebanyak 10 kg dari pemerintah.
Direktur Utama Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi mengatakan, Pos Indonesia mendapatkan penugasan untuk menyalurkan sekitar 60 persen dari total KPM yang berjumlah 21, 3 juta keluarga. Volume beras yang didistribusikan Pos Indonesia sekitar 130 ribu ton kepada sekitar 13 juta KPM.
"Kami telah menyiapkan sekitar 7.390 armada untuk mendistribusikan bantuan pangan ini di seluruh Indonesia. Armada yang kami gunakan disesuaikan dengan kondisi lapangan. Di perkotaan kami menggunakan truk besar berkapasitas hingga 20 ton. Sedangkan untuk menjangkau daerah terluar, kami menggunakan mobil kol bak engkel dengan daya angkut antara 6 hingga 7 ton," jelas dia.
Khusus wilayah Papua, bantuan pangan tersebut telah didistribusikan sejak Maret lalu. Distribusi beras di Papua menjangkau wilayah pegunungan terpencil yang hanya bisa dijangkau menggunakan armada darat atau pesawat terbang.
"Distribusi di Papua kami prioritaskan karena medan yang cukup berat, untuk menjangkau daerah terluar, terpencil, dan terdepan. Kami sengaja memilih yang berat dulu, baru kami distribusikan di daerah lainnya," kata dia.
Sementara itu, Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia Siti Choiriana atau akrab disapa Ana mengatakan, sebagai BUMN yang telah hadir ratusan tahun, Pos Indonesia memiliki kekuatan armada yang cukup besar. Pos Indonesia juga memiliki jaringan lebih dari 42.000 titik di seluruh Indonesia.
"Kami optimistis pendistribusian beras dari program cadangan pangan 2023 bisa tersalurkan sesuai jadwal. Targetnya untuk periode Maret ini bisa terdistribusikan seluruhnya sebelum Idul Fitri 1444 Hijrah. Sehingga masyarakat bisa menikmati bantuan beras pemerintah ini," jelas dia.
Pos Indonesia, lanjut dia, mendapat kepercayaan mendistribusikan bantuan pangan untuk periode Maret, April, dan Mei. Setiap KPM akan mendapatkan beras sebanyak 10 kg setiap bulannya.
"Kami bertanggungjawab mengambil beras dari Perum Bulog, kemudian kami distribusikan ke penerima KPM di setiap kecamatan atau desa. Kami menjamin ketepatan dan kecepatan distribusi beras ini agar tepat sasaran," pungkas Ana.
Menurut Ana, distribusi beras bantuan pangan pemerintah ini adalah amanat Presiden Joko Widodo. Pada tahun 2023, Pemerintah telah mengalokasikan anggaran ketahanan pangan sebesar Rp104,2 triliun dengan fokus program untuk penguatan sektor pertanian dan penguatan cadangan pangan. Bantuan pangan dalam bentuk beras sebagai komitmen pemerintah mensejahterakan rakyat, menjaga stabilitas harga, menekan inflasi, dan lainnya.
Sementara itu Dirut Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, Bulog telah menyiapkan alokasi beras program ketahan pangan ini untuk tiga bulan kedepan. Ketersediaan beras Bulog mencukupi dan memiliki kualitas yang cukup baik.
"Sesuai pagu kami menyalurkan 10 kg beras per bulan atau sekitar 213.500 ton. Total selama tiga bulan yaitu 640.990 ton untuk periode Maret sampai Mei 2023. Ketersediaan mencukupi, karena kami juga terus melakukan penyerapan ke sentra beras di seluruh Indonesia," imbuh dia.
Perum Bulog mempercayakan distribusi beras kepada Pos Indonesia tak lepas dari sepak terjang Pos Indonesia yang sudah ratusan tahun. Pos Indonesia juga menjangkau wilayah hingga pedalaman atau daerah 3D. Dia berkeyakinan, distribusi beras ini akan tersalurkan secara tepat dan cepat, dengan dipakainya sistem digitalisasi pengiriman oleh Pos Indonesia.