Ahad 02 Apr 2023 20:44 WIB

Di Hadapan Jokowi, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan Puji Prabowo dan Airlangga

PAN berkomitmen membangun koalisi yang solid untuk memenangkan pemilu 2024.

Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kedua kanan), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (ketiga kanan), Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kedua kiri), Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar (kiri), dan Plt Ketua Umum DPP PPP Muhamad Mardiono (kanan) memberikan keterangan pers usai menghadiri acara Silaturahmi Ramadhan 1444 H DPP PAN di Kantor DPP PAN, Jakarta, Ahad (2/4/2023). Acara tersebut turut dihadiri para ketua umum partai politik koalisi pendukung pemerintah seperti PAN, Partai Golkar, Partai Gerindra, PPP, dan PKB.
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kedua kanan), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (ketiga kanan), Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kedua kiri), Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar (kiri), dan Plt Ketua Umum DPP PPP Muhamad Mardiono (kanan) memberikan keterangan pers usai menghadiri acara Silaturahmi Ramadhan 1444 H DPP PAN di Kantor DPP PAN, Jakarta, Ahad (2/4/2023). Acara tersebut turut dihadiri para ketua umum partai politik koalisi pendukung pemerintah seperti PAN, Partai Golkar, Partai Gerindra, PPP, dan PKB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manuver partai politik menghadapi Pemilu 2024 sangat dinamis dan cair. Masing-masing partai politik menimang siapa yang layak diusung menjadi calon presiden dan calon wakil presiden. Berdasarkan sejumlah survei, ada nama Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, Anies Baswedan, dan lainnya.

Dalam suasana perkumpulan Presiden Jokowi bersama lima ketua umum partai politik pendukung pemerintah, Ketum PAN Zulkifli Hasan pihaknya memberikan signal untuk memberi dukungan kepada Ketum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden di Pemilu 2024. Ditambah lagi, dia menegaskan, akan mengikuti komando Jokowi dalam menentukan arah dukungan.

Baca Juga

“Ada satu filosofi Pak, walaupun tidak tertulis, katanya, kalau kita berbisnis harus ikut yang lagi wangi. Yang lagi harum. Jadi kita lihat kolega kita, yang lagi harum. Harum itu artinya pegang apa saja jadi. Memasarkan apa saja laku. Bikin apa saja, disukai orang,” kata Zulkifli di Markas PAN, Jakarta, Ahad (2/4).

Zulkifli pun memuji elektabilitas Prabowo di survei. Terlebih beberapa hari belakangan ini, Jokowi kerap mengajak Prabowo keliling menemui rakyat.

“Jadi kalau kita ikut, kita ikut wangi. Tapi kalau ikut yang bohwat, Bahasa Tionghoa, itu lagi tidak bagus. Kalau Pak Prabowo sama Pak Jokowi panen padi, survei naik Pak. Iya betul pak. Jadi kalau ikut yang auranya lagi naik, kita kebawa pak,” ujar Zul.

Di satu sisi, Zulkifli juga memuji sosok Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Diketahui Airlangga adalah pemimpin di KIB bersama PAN. Sementara Prabowo merupakan pemimpin di KIR.

“Pak Airlangga Hartarto yang saya hormati, suatu kehormatan. Beliau ini Menko Perekonomian, atasan saya. Juga membawa Koalisi Indonesia Bersatu, kalau semakin solid, kompak, satu hati, satu pemikiran, dan Insya Allah nanti satu pilihan, di bawah komando Bapak Presiden,” kata Zul.

Dalam pidatonya, Zul juga mengatakan, PAN sudah dua periode pemilu mendukung Prabowo sebagai Capres.  

“Pak Prabowo, terima kasih pak. Saya deg-degan, jangan sampai Pak Prabowo tidak hadir. Pak Presiden, saya dan Pak Prabowo sudah 10 tahun dukung Pak. Pak Muzani, mana Pak Muzani. Pak Hatta ada Pak, masih ada Pak. Pak Prabowo jadi Menteri Pak Jokowi, masak saya enggak. Pak Prabowo tidak diragukan pak, berjuang tak kenalan lelah untuk NKRI.”

“Oleh Karena itu, tadi bisik-bisik, tuntaskan dong. Saya bilang, siap. Saya kan panglima lapangan. Tergantung panglima tertinggi, Pak Jokowi,” ujar Zul lagi.

Usai pertemuan, Prabowo membocorkan, ada kesepakatan. Menurut dia, antara KIR dan KIB memiliki frekuensi yang sama. 

“Ada. Ternyata ada (kesepakatan). Jadi kita merasa ada frekuensi yang sama ya, ada kecocokan dan kalau dilihat, pimpinan partai kita sudah masuk, Pak Cak Imin ya, kita sudah masuk timnya Pak Jokowi sebetulnya sekarang,” ujar dia.  

Prabowo kemudian bicara tentang tantangan yang harus dihadapi Indonesia ke depan. Termasuk sulitnya pembangunan, kondisi geopolitik, yang harus ditangani dengan baik.

“Jadi untuk ini kita butuh kerjasama yang solid, suatu frekuensi yang sama,” tegas Prabowo.

Namun demikian, Prabowo belum mau bicara kapan dua koalisi ini bakal bergabung. Menurut dia, perlu ada pembicaraan lebih lanjut.  

“Ya nanti kita lihat prosesnya tapi yang pasti akan intens,” kata Prabowo.

Termasuk soal konfigurasi capres dan cawapres. Diketahui, KIB punya Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan KIR punya Prabowo serta Ketum PKB Muhaimin Iskandar.

Prabowo mengatakan, peluangnya duet dengan Airlangga di Pemilu 2024 belum dibicarakan antar dua poros koalisi. “Kita belum bicara ke arah situ,” singkat Prabowo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement