Kamis 30 Mar 2023 14:27 WIB

Banjir di Palabuhanratu Sukabumi Berangsur Surut

Banjir di Palabuhanratu disebabkan intensitas hujan yang tinggi.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Nora Azizah
Petugas mengangkut warga menggunakan perahu karet di tengah banjir.
Foto: Antara/Fauzan
Petugas mengangkut warga menggunakan perahu karet di tengah banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bencana banjir yang menerjang Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi mulai surut, Kamis (30/3/2023). Sebelumnya pada Rabu (29/3/2023) sore terjadi banjir akibat tingginya intensitas hujan yang mengguyur hingga air sungai meluap.

"Dari pantauan banjir sudah surut," ujar Camat Palabuhanratu Ali Iskandar, kepada wartawan, Kamis (30/3/2023). 

Baca Juga

Meskipun ada kekhawatiran banjir lagi karena turun hujan kembali pada pagi hari. Akan tetapi, lanjut Ali, pada Kamis siang cuaca cerah kembali. Namun, kesiapsiagaan menghadapi bencana terus digencarkan.

Sebelumnya Ali menerangkan, dampak tingginya curah hujan terjadi banjir dan longsor di beberapa titik wilayah Kecamatan Palabuhanratu, di antaranya banjir di sekitar kawasan Dermaga, Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu.

Berikutnya lokasi pergerakan tanah berupa jalan gang dekat sempadan sungai ambruk di Kampung Nyalindung dan meluapnya aliran Sungai Citarik titik Tonjong. Titik lainnya yakni di Jalan Gobang Cikored Pasir Suren dan Babakan Pasantren Buniwangi

Titik banjir lainnya terang Ali di saluran irigasi Cikurutug Cibodas. Selain itu, meluapnya Sungai Citepus titik Pantau Citepus Pam.

Pada Rabu malam, petugas telah dikerahkan ke lokasi bencana untuk melakukan penanganan. Dari laporan sementara tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Di tempat terpisah, banjir bandang akibat Sungai Cigadog meluap di Kampung Cigadog RT 04 RW 06 Desa Bantarkalong, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi. Data dari Petugas Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Warungkiara banjir terjadi sekitar pukul 15.30 WIB.

"Banjir menyebabkan satu rumah rusak sedang, karena bagian dalam rumah tertimbun lumpur setinggi 30 cm," terang P2BK Warungkiara Yudi Ridwan. 

Sebagian pondasi rumah habis tergerus banjir dan saat ini korban mengungsi ke tempat yang lebih aman. Banjir juga lanjut Yudi menyebabkan jalan kabupaten sepanjang 20 meter tinggi sekitar 3 meter dengan lebar 3 meter bahu jalan habis tergerus banjir bandang. Sehingga jalan kabupaten terancam putus dan saat ini hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.

Yudi mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Forkopimcam Warungkiara dan pemerintah Desa Bantarkalong dalam mengatasi bencana. Selain itu, melaporkan kejadian ke BPBD Kabupaten Sukabum da memberikan imbauan kepada masyakat setempat untuk selalu berhati hati dan waspada.

Yudi menuturkan, kebutuhan mendesak bagi warga terdampak yakni sandang pangan untuk korban bencana banjir bandang. Selain itu perbaikan rumah tinggal korban dan perbaikan jalan kabupaten agar bisa di lalui kendaraan roda empat kembali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement