Kamis 30 Mar 2023 14:08 WIB

Menkes Apresiasi Pengungkapan Kasus Pembunuhan Dokter Mawartih

Dokter Mawartih diduga dibunuh petugas kebersihan rumah sakit karena sakit hati.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Agus raharjo
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menanggapi dua kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA), usai rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (8/2) malam.
Foto: Republika/Nawir arsyad akbar
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menanggapi dua kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA), usai rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (8/2) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengapresiasi pengusutan dan penangkapan tersangka kematian dokter Mawartih Susanti, yang wafat saat bertugas di Papua. Namun demikian, dirinya meminta peran dan upaya lebih dari TNI/Polri untuk memberikan jaminan keamanan dan keselamatan serta kesehatan para dokter dan tenaga kesehatan di pelosok.

“Saya secara khusus meminta TNI, Polri dan pemerintah daerah untuk memberikan jaminan keamanan yang baik bagi dokter dan tenaga kesehatan lainnya. Sehingga nakes dimanapun ditempatkan, bisa menjalankan tugasnya dengan baik” kata Budi dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Kamis (30/3/2023).

Baca Juga

Dia menjelaskan, berbagai permintaan itu menjadi tanggung jawab pemerintah. Utamanya, untuk memastikan berbagai keselamatan tenaga kesehatan bisa berdampak pada pelayanan masyarakat yang baik.

Meski demikian, Budi menjelaskan, pihaknya mengapresiasi penanganan kasus yang ada. “Saya mengapresiasi, Polri khususnya Polda Papua, yang telah mengusut dan menangkap tersangka,” ujar Menkes Budi.

Dijelaskan, dokter spesialis paru satu-satunya di Nabire, Papua Tengah, yang bertugas selama enam tahun itu ditemukan meninggal pada 9 Maret lalu. Almarhumah, ditemukan meninggal saat dalam masa tunggu untuk kepindahan lokasi penugasan.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, kematian dokter itu janggal. Pasalnya, ada beberapa luka lebam dan luka lainnya di sekitaran punggung. Polisi mengeklaim penyebab kematian dr Mawar karena dibunuh oleh petugas kebersihan di RSUD Nabire.

Berdasarkan pernyataan pelaku, kata Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri, pelaku menghabisi korban karena sakit hati atas pemotongan insentif Covid-19 selama 2020.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement