REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Nasdem, Sugeng Suparwoto mengatakan bahwa Koalisi Perubahan untuk Persatuan menyerahkan keputusan terkait calon wakil presiden (cawapres) kepada Anies Rasyid Baswedan. Sosok tersebut akan menjadi elemen kejutan ketika pengumumannya nanti.
"Sekali lagi kami tekankan 'tolong dibocorkan', tidak mungkin. Ini bagian dari ya moment of surprise," ujar Sugeng di Kantor Sekretariat Koalisi Perubahan, Jumat (24/3).
Tim kecil dari Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga terus melakukan penjaringan nama-nama bakal cawapres untuk Anies. Salah satunya dengan menyerap aspirasi masyarakat.
"Saya kira itu proses yang terus-menerus berjalan, di titik tertentu nanti ada pendekatan-pendekatan khusus terhadap orang atau person-person tertentu. Memang itulah yang dikehendaki oleh rakyat dan yang terbaik bagi semuanya, bagi Pak Anies, bagi pemenangan," ujar Sugeng.
"Kita sedang menjalin seluas-luasnya tokoh-tokoh masyarakat yang ada di negeri kita ini, sehingga nanti sampai di titik tertentu, dengan cara tertentu, tinggal tunggu waktunya, waktunya ada kita akan sampai ke sana," kata Ketua Komisi VII DPR itu melanjutkan.
Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Mohamad Sohibul Iman tak membantah bahwa sejumlah nama yang beredar dipertimbangkan oleh tim kecil Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS.
Nama-nama tersebut adalah Wakil Ketua Majelis Syura PKS Ahmad Heryawan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Selanjutnya, ada mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Andika Perkasa, hingga putri dari Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gusdur, yakni Zannuba Ariffah Chafsoh atau akra disapa Yenny Wahid. "Ya kan sebetulnya nama-namanya sudah beredar," ujar Sohibul.
Kendati demikian, tim kecil Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS akan menjaring aspirasi masyarakat terkait cawapres tersebut. Hasil aspirasi tersebut akan disusun menjadi suatu kriteria dari pendamping Anies pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Ini akan melanjutkan mendengarkan suara masyarakat untuk mencari calon wakil presiden yang paling pantas mendampingi Bapak Anies Rasyid Baswedan. Memang kami sudah merumuskan mekanisme tentang penetapannya, tapi tetap kami akan mendasarkan utamanya kepada suara-suara dari masyarakat," ujar Sohibul.