Jumat 24 Mar 2023 11:43 WIB

Pakar: Belum Semua Kasus TB Bisa Diobati dan Disembuhkan

Angka temuan kasus TB di Indonesia baru mencapai 74 persen.

Tuberkulosis (ilustrasi). Indonesia adalah penyumbang kasus TB ke dua terbesar di dunia
Foto:

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu juga menambahkan, sekitar seperempat penduduk dunia pernah terinfeksi kuman TB dalam hidupnya, dan mereka punya risiko 5 hingga 10 persen untuk jatuh sakit TB aktif.

"Untuk itu perlu diberi Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT), sayangnya angka cakupan TPT kita juga masih amat rendah," katanya.

Ia berharap penanganan TB pada Hari Tuberkulosis Sedunia yang diperingati pada 24 Maret 2023 ini, bisa lebih ditingkatkan dan setiap pihak bekerja keras agar target eliminasi TB di tahun 2030 bisa berjalan dengan baik sesuai dengan Peraturan Presiden No 67 tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis.

Tjandra menyarankan agar pemerintah dan pihak terkait untuk mengikuti lima pedoman, yang telah dikeluarkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang terkait dengan terapi pencegahan tuberkulosis, skrining sistematik untuk penyakit TB, tes cepat deteksi TB, pengobatan TB resisten obat dan membahas bagaimana menangani kasus TB anak dan dewasa.

 

Tjandra juga meluruskan pada setiap pihak bahwa penyebutan yang benar untuk Tuberkulosis adalah TB, bukan TBC. "Memang dalam bahasa Inggris tulisannya adalah Tuberculosis, tetapi dalam bahasa Inggris maka singkatannya juga TB, bukan TBC. Lalu, kalau masih ada yang mau menggunakan singkatan TBC maka membacanya harusnya adalah tebece, bukan tebese," ujar Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit serta Kepala Balitbangkes tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement