Kamis 23 Mar 2023 23:35 WIB

PP Muhammadiyah: Ramadhan Momen Perkuat Persatuan

Haedar mengatakan puasa harus lahirkan gerakan sosial kebangsaan.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir
Foto: dokpri
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengajak umat Islam menjadikan bulan suci Ramadhan sebagai momentum untuk memperkuat persatuan dan persaudaraan.

"Puasa harus melahirkan gerakan sosial kebangsaan yang membuat kita, kaum muslim, sebagai kekuatan perekat bangsa, dan pembawa perdamaian yang mencegah konflik," kata Haedar dalam keterangan tertulis di Jakarta.

Baca Juga

Haedar mengatakan bahwa tidak ada tempat untuk menyimpan amarah untuk setiap orang yang berpuasa dan Ramadhan juga mengajarkan untuk hidup damai, rukun, bersatu, dan bersaudara serta mengendalikan diri, terutama dari emosi, amarah, dan kebencian.

Menurut dia, segala bentuk pertengkaran dan permusuhan harus dijauhi. Sekalipun terdapat perbedaan paham, orang yang berpuasa pasti akan mengedepankan perdamaian dalam menyelesaikan perbedaan.

 

Ia lantas menyebut salah satu hal yang kerap memicu perdebatan adalah penentuan tanggal untuk hari-hari besar umat Islam. Hal itu harusnya tidak boleh menjadi momen saling ejek dan harus dilalui dengan penuh toleransi.

"Puasa seharusnya menjadikan diri kita insan yang tasamuh, toleran, dan membawa pada ukhuwah. Dengan toleran, kita hidup saling menghormati. Maka, para ilmuwan, ulama, mubalig, dan semuanya, ketika menemui perbedaan, kita harusnya makin dewasa dan tasamuh," kata Haedar.

Setiap pribadi umat Islam yang berpuasa, kata dia, harus terus menyebarkan pesan-pesan kebaikan disertai perilaku yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan moral serta membiasakan akhlak mulia dalam keseharian.

"Puasa dijadikan sarana untuk menundukkan diri agar kita tidak menjadi orang-orang yang berlebihan karena puasa mengajarkan kita untuk belajar untuk tidak berlebihan. Sikap hidup mewah bertentangan dengan kebiasaan dan kebaikan puasa maupun ajaran agama secara keseluruhan," pungkasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement