REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan, calon wapres presiden (cawapres) menjadi salah satu variabel penentu kemenangan dalam Pemilihan Presiden 2024 (Pilpres 2024). Karena itu, cawapres yang memiliki elektabilitas tinggi akan sangat membantu kemenangan calon presiden.
Berdasarkan survei yang dilakukan Indo Barometer kata Qodari, elektabilitas cawapres paling tinggi ditempati Erick Thohir dengan 22,9 persen disusul Khofifah Indar Parawansa 15,8 persen, Muhaimin Iskandar 6,7 persen.
"Kalau survei pada hari ini Erick yang paling tinggi tentu saja Erick bisa berpotensi membantu kemenangn siapapun calon presiden yang akan dia dampingi," ujar Qodari dalam acara survei bertajuk "Pemilu 2024: Konstelasi Variabel Penentu dan Pemenangnya” di Hotel Harris FX Sudirman, Jakarta, Selasa (21/3/2023).
Qodari mengatakan, ada empat variabel yang perlu dipilih untuk sosok cawapres yakni elektabilitas, dukungan partai politik, logistik dan sumber daya serta kecocokan pribadi. Menurutnya, calon ideal tentunya harus memenuhi empat syarat tersebut.
Namun demikian, akan sulit menemukan calon wakil presiden memenuhi seluruh variabel tersebut. Karena itu, elektabilitas menjadi faktor yang paling menonjol dan diminati para calon presiden.
"Cawapres dengan elektabilitas tinggi itu sangat menarik bagi semua calon presiden jadi biasanya kan calon presiden memilih wakil tapi kalau calon wakilnya punya elektabilitas sangat tinggi justru dia yang bisa milih calon presiden dia mau ama si a b atau c," ujarnya.
Qodari melanjutan, melihat konstelasi saat ini, dari tiga capres yang mengemuka, ada beberapa peluang cawapres yang dipasangkan. Diantaranya, poros Gerindra-PKB membuka peluang pasangan Prabowo-Muhaimin, tetapi juga ada wacana mengusung Prabowo-Khofifah.
Sementara untuk Anies Baswedan yang didukung PKS, Demokrat dan Nasdem masih ada masalah tentang penentuan cawapres mengingat PKS dan Demokrat berharap cawapres dari partainya. "Demokrat pengen AHY, PKS Aher. Nah kalau udah begini biasanya yang jadi itu calon di luar dua-duanya tetapi jalan tengah, saya mikir-mikir siapa nama yang bisa diterima oleh PKS dan Demokrat, lah ketemunya nama Chairul Tanjung," ujarnya.
Sedangkan untuk, calon dengan elektabilitas tertinggi berdasarkan sejumlah survei yakni Ganjar Pranowo, kerap dipasangkan dengan Erick Thohir. Namun, kata Qodari, tidak memungkinkan juga bisa dipasangkan dengan Puan Maharani.
"Ganjar-Erick paling sering dipasangkan. keliatan kan kemana-mana kan walaupun juga Puan Maharani bisa dipasangan sebagai bentuk akomodasi politik. apakah nggak mungkin? mungkin, pengalaman 2019 soal wakil ini bola bisa muntah kemana-mana contohnya Pak Ma'ruf Amin bisa di detik detik akhir," ujarnya.
Survei Indo Barometer "Pemilu 2024: Konstelasi Variabel Penentu dan Pemenangnya” dilakukan pada 12-24 Februari 2023 dengan metode wawancara tatap muka. Survei dilakukan di 33 provinsi di Indonesia dengan survei 1.190 respondem dengan margin of erros sebesar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.