REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Puan Maharani mengatakan, pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Megawati Soekarnoputri membahas tiga hal. Pertama, membahas masa depan Indonesia jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Apalagi, Megawati adalah Presiden ke-5 Republik Indonesia yang juga memantau kondisi Indonesia saat ini. Khususnya pada 2023, yang dipandang sebagai tahun panas jelang pesta demokrasi mendatang.
"Kedua, bagaimana kemudian semuanya itu tetap berjalan dengan baik, aman, lancar, sesuai dengan jadwalnya kemudian bermanfaat bagi bangsa dan negara. Bahwa pesta demokrasi lima tahunan atau pemilu lima tahunan itu adalah satu proses yg memang harus dilewati," ujar Puan di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (21/3).
Jokowi dan Megawati, ungkap Puan, juga membicarakan perkembangan koalisi untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Keduanya berharap agar kerja sama yang dilakukan partai politik menjadi koalisi yang sehat dan bisa menyatukan semua elemen bangsa.
"Tanpa membeda-bedakan apapun yang jadi tujuannya dari tiap parpol dan intinya adalah bagaimana pertemuan kedua pemimpin ini presiden ketujuh dan kelima memang bisa memberikan manfaat bagi bangsa ini ke depan," ujar Puan.
"Jadi lebih bicara tentang arah berbangsa dan bernegara, bagaimana pemimpin bisa berjalan dengan baik, ekonomi berjalan sehat, dan meningkat. Juga menyelesaikan permasalahan, sehingga nanti tahun 2024 pasca selesainya pileg dan pilpres, pemerintahan Pak Jokowi di periode kedua ini memang bisa selesai dengan baik dan lancar," kata Ketua DPR itu melanjutkan.
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan yang berlangsung selama tiga jam itu disebut membahas berbagai persoalan bangsa dan membangun kesepahaman terhadap masa depan.
"Serta berbagai agenda strategis terkait kebijakan luar negeri menghadapi berbagai tantangan geopolitik, mendorong penguasaan ilmu pengetahuan, riset dan inovasi, termasuk mewujudkan kedaulatan pangan, sebagai jalan Indonesia berdikari," ujar Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto lewat keterangan tertulisnya, Sabtu (18/3).
Pada dua jam pertama, kata Hasto, pertemuan dilakukan secara khusus di tempat yang penuh dengan memori Megawati bersama Presiden pertama Soekarno. Bahkan, Megawati menceritakan beberapa hal yang tak pernah disampaikan ke publik.
"Ibu Mega menunjukkan berbagai hal yang bersifat untold story kepada Presiden Jokowi dan sekaligus menyampaikan bagaimana ide, pemikiran, gagasan, dan cita-cita Bung Karno bagi Indonesia dan dunia," ujar Hasto.
"Dalam pertemuan tersebut tentu saja dibahas berbagai hal penting terkait dengan pelaksanaan Pemilu 2024," sambungnya.