Ahad 19 Mar 2023 19:37 WIB

Inkubator Bisnis Universitas BSI Pontianak Kembali Adakan Pendampingan Tenant

Banyak investor bisnis yang sebenarnya siap untuk membiayai dan investasi

Inkubator Bisnis, Kampus Digital Kreatif Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Pontianak kembali mengadakan mengadakan kegiatan pendampingan tenant bagi UMKM, mahasiswa dan alumni.
Foto: Universitas Bina Sarana Informatika
Inkubator Bisnis, Kampus Digital Kreatif Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Pontianak kembali mengadakan mengadakan kegiatan pendampingan tenant bagi UMKM, mahasiswa dan alumni.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK – Inkubator Bisnis, Kampus Digital Kreatif Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Pontianak kembali mengadakan mengadakan kegiatan pendampingan tenant bagi UMKM, mahasiswa dan alumni. Pendampingan ini dilaksanakan di Universitas BSI kampus Pontianak, pada Selasa (28/2/2023) silam.

Narasumber yang dihadirkan adalah Alwa Rerizia yang merupakan owner Borneo Talent School dan Kibarnesia. Ia membahas mengenai bagaimana seorang pebisnis atau pemilik usaha dapat memberikan presentasi terbaik ke investor. Alwa juga membeberkan strategi apa saja yang harus dilakukan dalam melakukan melakukan pitching, poin penting yang harus ada didalam pitch deck dan bagaimana cara untuk meyakinkan calon investor.

“Banyak investor bisnis yang sebenarnya siap untuk membiayai dan investasi. Salah satu cara mereka tertarik dengan bisnis adalah melalui pitching. Dengan menggunakan teknik pitching yang bagus, ada kemungkinan akan menarik banyak investor,” jelas Alwa dalam rilis yang diterima, Ahad (19/3/2023). 

Pitch deck merupakan sebuah presentasi singkat yang menjelaskan gambaran umum mengenai bisnis, pitchingnya merupakan ide bisnis, adanya keterkaitan pihak lain, pendanaan, meyakinkan, koneksi dan goal dan biasanya berdurasi 5-10 menit. 

“Dengan waktu yang singkat itu pula kita bisa mendapatkan investor yang siap memberikan uang atau modalnya untuk bisnis kita. Kesempatan inilah yang menentukan kesuksesan bisnis kita,” ungkapnya. 

“Intinya kita harus percaya diri dapat menjelaskan dan meyakinkan kepada calon investor dengan cara tahu detail produk serta adanya value atau nilai tambah dari produk kita, terpenting pula dapat mengenal siapa audiensi atau calon investor kita, fokus terhadap produk. Ini semua merupakan kesempatan untuk menunjukkan kepada investor bahwa bisnis kita memang layak untuk mendapatkan pendanaan dan menjadi ladang investasi yang tentunya akan membawa keuntungan di masa depan,” lanjut Alwa. 

Ia juga memberikan contoh penyusunan pitch deck, yakni dengan dengan mengawali menganalisis permasalahan, adanya solusi, besaran pasar, menjelaskan detail produk, model bisnis, rencana pemasaran, analisis competitor, tim, dan model keuangan.

“Poin pentingnya adalah introduction, market dan product, validation dan team, competition dan financial. Investor tidak ingin mendengar tentang anda dan bisnis anda, tetapi mereka ingin tahu kekuatan bisnis anda,” imbuhnya, dalam siaran pers. 

Alwa menekankan strategi untuk meyakinkan investor tidak hanya percaya diri dalam menjelaskan tetapi hal terpenting pula ialah esensial dari produk, serta penyusunan laporan keuangannya. Dimana cash flownya harus jelas dan dapat berjalan dengan baik. Karena investor melihat untuk jangka panjang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement