Sabtu 18 Mar 2023 21:08 WIB

Polisi: 45 Saksi Diperiksa Terkait Kematian Dokter RSUD Nabire

Belum ada penjelasan dari dokter ahli forensik terkait kematian dokter RSUD Nabire.

Dokter (ilustrasi). Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Prabowo mengatakan, saat ini sudah 45 saksi yang dimintai keterangannya oleh penyidik Satuan Reskrim Polres Nabire terkait kematian dr Marwanty Susanty SpP yang merupakan dokter RSUD Nabire.
Foto: www.freepik.com.
Dokter (ilustrasi). Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Prabowo mengatakan, saat ini sudah 45 saksi yang dimintai keterangannya oleh penyidik Satuan Reskrim Polres Nabire terkait kematian dr Marwanty Susanty SpP yang merupakan dokter RSUD Nabire.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Prabowo mengatakan, saat ini sudah 45 saksi yang dimintai keterangannya oleh penyidik Satuan Reskrim Polres Nabire terkait kematian dr Marwanty Susanty SpP yang merupakan dokter RSUD Nabire.

"Memang sudah 45 orang saksi yang dimintai keterangannya dan beberapa barang bukti diamankan di Polres Nabire," kata Kombes Benny kepada Antara, Sabtu (18/3/2023).

Baca Juga

Dikatakan, dari laporan yang diterima terungkap dari hasil visum yang dilakukan ditemukan beberapa lebam pada bagian tubuh korban seperti di wajah, leher dan perut. Temuan tersebut yang saat ini sedang didalami guna mengungkap apa penyebab kematian korban karena almarhumah tidak mempunyai rekam jejak penyakit.

Penyidik Polres Nabire terus berupaya mengungkap kematian dr Marwanty Susanty SpP yang merupakan dokter di RSUD Nabire, Provinsi Papua Tengah. Penyelidikan masih terus dilakukan guna mengungkap penyebab kematian dokter yang ditemukan meninggal di rumahnya di komplek RSUD Nabire, Senin (13/3/2023).

Sebelumnya Kombes Benny mengatakan polisi berupaya mengungkap motif serta penyebab dari meninggalnya dokter spesialis paru yang dimiliki RSUD Nabire. Penyidik sudah melakukan pemeriksaan terhadap para saksi dan masih menunggu hasil medis sehingga dapat dipadukan dengan hasil penyelidikan tim reskrim serta barang bukti yang didapat di TKP.

"Masyarakat diminta tetap sabar menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan anggota dan jangan membangun opini yang dapat mengganggu kamtibmas di Nabire," harap Benny.

Ditambahkan, saat ini belum ada penjelasan dari dokter ahli forensik karena ditemui ada tanda-tanda kekerasan. "Mudah-mudahan kasusnya segera dapat diungkap karena penyidik masih terus mendalaminya," jelas Kombes Benny.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement