REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wings Air saat ini tengah mengkaji situasi dan kondisi keamanan di Bandara Dekai, Papua Pegunungan yang berdampak kepada opsi dihentikannya sementara penerbangan menuju wilayah tersebut. Terkait sikap maskapai yang enggan terbang karena persoalan keamanan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan keselamatan penerbangan menjadi yang utama.

“Khusus untuk daerah di Papua, penguatan pengamanan sangat bergantung pada TNI dan Polri,” kata Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati kepada Republika.co.id, Selasa (14/3/2023).

Dia menjelaskan, Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Udara terus berkoordinasi intensif dengan pihak kemananan. Khususnya untuk mencari solusi konektivitas dengan tetap memprioritaskan keselamatan dan keamanan.

Sebelumnya, Wings Air dikabarkan menghentikan sementara penerbangan Sentani-Dekai, Ibu Kota Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Hal itu menyusul insiden penembakan atas pesawat Trigana Air di Bandara Dekai.

Mengenai hal tersebut, Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan mengenai penerbangan tersebut Wings Air maskh mempelajari terlebih dahulu. “Wings Air sedang melakukan kajian terhadap situasi dan kondisi di Dekai,” kata Danang kepada Republika.co.id, Senin (13/3/2023).

Danang menuturkan kajian yang dilakukan tersebut menunjukkan bahwa Wings Air terus berupaya untuk memahami dan mengantisipasi tantangan. Begitu juga mengantisipasi permasalahan yang mungkin terjadi selama operasional penerbangan di daerah tersebut.

“Dengan melakukan kajian tersebut, Wings Air diharapkan dapat meningkatkan keselamatan dan keamanan penerbangan serta memberikan pengalaman terbaik kepada penumpangnya,” jelas Danang.

Sebelumnya, Wings Air disebut menghentikan sementara rute penerbangan Sentani-Dekai menyusul insiden penembakan pesawat Trigana Air di Bandara Dekai. Kepala Operasional Lion Air di Bandara Sentani, Papua, Suprihatin mengakui pesawatnya untuk sementara tidak terbang ke Dekai sampai batas waktu yang tidak ditentukan. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika