Ahad 12 Mar 2023 15:51 WIB

Sekelompok Warga Ini Semangat Kampanyekan Mars Pemilu 1971 di Tengah Polemik Penundaan

Warga ingin turut menyemarakkan Pemilu 2024 dengan riang gembira

Sosialiasi Mars Pemilu 1971 sebagai upaya untuk menyemarakkan Pemilu 2024.
Foto: Dok Istimewa
Sosialiasi Mars Pemilu 1971 sebagai upaya untuk menyemarakkan Pemilu 2024.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA— Di tengah-tengah polemik penundaan Pemilu 2024, berbagai kelompok warga di Jakarta, Semarang, Brebes dan Jombang justru dengan semangat menggelar acara pawai budaya dan pentas seni untuk mempopulerkan kembali lagu Mars Pemilu ciptaan Mochtar Embut.  

Lagu yang diperkenalkan pertama kali pada 1971 itu dinilai lebih sederhana namun mengandung makna yang dalam, sehingga lebih efektif untuk mensosialisasikan kegiatan Pemilu kepada masyarakat.  

Baca Juga

Di Jakarta, pawai diikuti sekitar 50 orang dengan titik kumpul di patung kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat. Massa terdiri atas Kumpulan Marawis dari Kelurahan Sumur Batu, Kumpulan Angklung asal Penas (Cawang) dan Kumpulan Bunda Jakarta Utara. Apa pula empat ogoh-ogoh yang ikut menyemarakkan acara yang bertepatan dengan car free day pada Ahad (12/3/2023) tersebut.  

”Kami berangkat pagi-pagi dari rumah, karena bertugas menyebarkan selebaran teks lagu Pemilu dan mengajak warga bernyanyi bersama,” ujar Maryam, pegiat Kumpulan Bunda Jakarta Utara, melalui keterangan tertulisnya. 

Peserta pawai melakukan arak-arakan di sekitar Bundaran Hotel Indonesia dan berakhir di sebelah Stasiun Kereta Api Sudirman. 

Iring-iringan itu menyanyikan lagu Mars Pemilu dengan diselingi Sholawat Nabi dan beberapa lagu tradisional. Di samping mengambil foto atau video pawai, para pengunjung car free day juga antusias mengambil selebaran teks lagu Mars Pemilu serta ikut bernyanyi bersama. 

Maryam menyampaikan bahwa kegiatan tersebut ditujukan untuk mengingatkan publik bahwa waktu pelaksanaan Pemilu 2024 kian dekat. Karena itu, segenap warga diminta memastikan tidak kehilangan hak pilihnya, sehingga dapat terlibat dalam upaya perbaikan kehidupan Indonesia secara demokratis. 

”Para peserta merasa bahwa lagu Mars Pemilu 1971 lebih gampang diingat sehingga menjadi pengingat datangnya Pemilu, dibandingkan lagu-lagu Pemilu lain yang muncul belakangan. Anak-anak muda yang sebelumnya hanya kenal samar-samar pun bisa cepat hafal,” ungkapnya. 

Sementara itu, di Semarang, Brebes dan Jombang, kegiatan serupa dilakukan dengan menyanyikan Mars Pemilu bersama dengan diringi alat musik seadanya. 

Meskipun demikian, ketertarikan warga untuk ikut terlibat menyanyikan lagu tersebut cukup tinggi. 

Baca juga: Arab Saudi-Iran Sepakat Damai Diprakarsai China, Ini Reaksi Amerika Hingga Negara Arab

Selain bernyanyi bersama, acara yang digelar di jantung kota Semarang, Simpang Lima, juga diselingi perbincangan antara kelompok pemrakarsa acara dengan anak-anak muda yang berjalan-jalan di sekitar lokasi car free day. Umumnya, para pegiat menanyakan sejauhmana pengetahuan kelompok milenial itu tentang Pemilu 2024. 

”Saya sebelumnya tidak kapan persisnya hari dan bulan penyelenggaraan Pemilu. Dengan adanya kegiatan ini, saya jadi tahu coblosan nanti itu pada Rabu. Syair lagu Mars Pemilu mulai melekat di kepala saya, pilihlah wakilmu yang dapat dipercaya,” ujar Putri, pengunjung dari Kampung Hutaman, Semarang.

Kegiatan mengamen Mars Pemilu yang diselenggakan di area car free day Jl Wahid Hasyim, Jombang, bahkan turut mengundang perhatian pejabat Bawaslu setempat.

Meskipun tak tidak mengizinkan namanya disebut media, pejabat tersebut menyatakan apresiasi yang tinggi pada kelompok masyarakat yang berinisiatif membuat kegiatan untuk menyosialisasikan Pemilu 2024. 

”Ini inspirasi bagi kami, bahwa kegiatan sosialisasi Pemilu perlu harus dilaksanakan secara asyik dan menyenangkan,” ungkapnya. Beberapa warga yang hadir juga tampak bersemangat menyanyikan lagu Mars Pemilu. 

Agus (51), staf Dinas Peternakan Jombang, mengatakan bahwa lagu ciptaan Mochtar Embut itu berhasil membangun suasana kebersamaan dan kegembiraan. 

”Pemilu seharusnya memang menjadi kegiatan riang gembira, tanpa kekuatiran apalagi ketakutan,” kata dia.    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement