Sabtu 11 Mar 2023 00:05 WIB

LPPM Unisba Beri Insentif Bagi Peneliti

LPPM Unisba memberikan insentif bagi peneliti dan pengabdi yang melakukan publikasi.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Islam Bandung (Unisba) kembali menggelar acara tahunan Research and Community Service Expo (Resvex)  yang dilaksanakan di Aula Unisba, Kamis (9/3/2023).
Foto: Istimewa
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Islam Bandung (Unisba) kembali menggelar acara tahunan Research and Community Service Expo (Resvex) yang dilaksanakan di Aula Unisba, Kamis (9/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Islam Bandung (Unisba) kembali menggelar acara tahunan Research and Community Service Expo (Resvex)  yang dilaksanakan di Aula Unisba, Kamis (9/3/2023).

Menurut Ketua LPPM Unisba Prof Dr Neni Sri Imaniyati SH MHum, kegiatan Resvex ini diselenggarakan setiap tahun sebagai salah satu upaya untuk memotivasi dan memberikan apresiasi kepada para dosen, pimpinan fakultas, dan program studi yang telah bekerja keras dalam melaksanakan dan mendorong dosen untuk melakukan penelitian, pengabdian kepada masyarakat (PPkM), menulis buku dan jurnal. Serta, memperoleh kekayaan intelektual sebagai luaran PPkM. 

Selain itu, LPPM Unisba memberikan insentif bagi peneliti dan pengabdi yang telah melakukan publikasi dan Kekayaan intelektual. “Alhamdulillah setiap tahun  mengalami peningkatan. Hal ini merupakan salah satu wujud pelaksanaan 3M, yaitu Mujahid, Mujtahid dan Mujaddid,” katanya.

Resvex ke empat kalinya ini mengangkat tema ‘Inovasi dan Sinergi Pengembangan Ekosistem Halal’. Tema ini, mengacu pada Visi LPPM Unisba, yakni “Menjadi lembaga penyelenggara penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam pengembangan ekosistem halal yang berdaya saing di Asia”. 

“Bagi umat Islam, kehalalan dalam seluruh aspek kehidupan, bukan semata-mata life style, tapi bukti ketaatan dan ketaqwaan.  PPkM yang dilakukan oleh para dosen diharapkan dapat berkontribusi dalam pengembangan ekosistem halal di  Indonesia internasional,” katanya.

Seperti pada Resvex sebelumnya, LPPM Unisba Kembali memberikan penghargaan berupa LPPM Award dengan kategori Peneliti Pemula Terbaik, Peneliti Utama Terbaik, Pelaksana PkM Terbaik, Fakultas Terbaik dan Inovatif dalam Penelitian, dan Fakultas Terbaik dan Inovatif dalam PkM.

Selain itu, digelar juga berbagai kompetisi yang terkait dengan Inovasi dan luaran PPkM, yaitu Lomba Poster PPkM diikuti sebanyak 65 orang, Lomba Essay dengan tema Ekosistem Halal diikuti sebanyak 77 orang, Lomba Inovasi Produk diikuti sebanyak 24 orang, Lomba Video Tiktok dengan tema Ekosistem Halal diikuti sebanyak 33 orang, serta kategori Fakultas yang paling banyak mengirim peserta Lomba, Stand Pameran Terbaik, Stand Pameran Terbaik, dan Stand Pameran Terbaik.

“Kami terus mendorong pimpinan fakultas untuk mencatatkan Hak Cipta para peserta lomba ini, setidaknya ada 199 karya yang dapat dicatatkan hak cipta (poster, artikel, video inovasi dan video/tiktok). Kami berharap dari kegiatan ini juga muncul invensi yang layak untuk  memperoleh hak paten,” ujar Prof Neni.

Resvex kali ini dimeriahkan pula oleh berbagai stand dari fakultas dan Lembaga yang ada di Unisba yang dikunjungi oleh berbagai siswa SMA di wilayah Bandung Raya. Selain itu, dilaksanakan pula kegiatan talkshow dengan topik ‘Inovasi Bisnis dan Halal Lifestyle’ yang diisi dua orang narasumber yakni  Owner Sweet Sundae Ice Cream Andromeda Sindoro SPt dan Owner Tag Leather, Thadea Amirah Isarah.

Sementara menurut Rektor Unisba Prof Dr Edi Setiadi SH MH, pihaknya mengapresiasi tema yang diangakat dalam Resvex tahun ini. Menurutnya, hal ini sejalan dengan PPkM di Unisba yang harus mengandung unsur halal. 

“Tentu saja dengan perspektif yang berbeda dari tiap Program Studi karena masuk dalam roadmap penelitian Unisba,” katanya.

Prof Edi mengatakan, halal sudah menjadi identitas Unisba dan terus dikembangkan melalui kerja sama dengan berbagai pihak baik luar maupun dalam. Saat ini, Unisba terus berupaya untuk mencapai target dalam meningkatkan profil dosen dalam hal penelitian, inovasi dan berbagai macam lainnya untuk kegiatan ilmiah. 

“Kegiatan ilmiah tersebut dengan melihat pada tri daharma perguruan tinggi. Korelasinya seperti apa manfaatnya untuk masyarakat. Itu sebagai tujuan utama, bukan hanya untuk kepentingan sendiri tapi juga tidak boleh menjadi menara gading dan harus bermanfaat bagi masyarakat,” paparnya.

Prof Edi menilai, dukungan yang diberikan kepada dosen dari Yayasan dan universitas sangat luar biasa. Salah satunya, fasilitas Gedung dan anggaran sebagai salah satu support-nya.  

"Sepanjang menyangkut untuk peningkatan yang berbau hal segala macam produk atau ide-ide, kita dukung walaupun diluar skema anggaran Unisba. Misal kita tidak anggarkan tapi merespon aktivitas dan apa yang terjadi masyarakat. Tinggal dosen memanfaatkan fasilitas yang diberikan Yayasan dan universitas,” paparnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement