REPUBLIKA.CO.ID, LUBUKBASUNG--Kapolda Sumatra Barat Irjen Pol Suharyono menekankan kepada seluruh anggota Polri dan Bhayangkari untuk bersikap netral selama tahapan Pemilu serentak 2024. "Tahapan Pemilu sudah berjalan dan saya menekankan netralitas anggota Polri dan Bhayangkari," katanya saat melakukan kunjungan kerja ke Polres Agam, Sumbar, Kamis (9/3/2023).
Ia mengatakan, seluruh jajaran telah mengantisipasi segala kemungkinan yang bakal terjadi selama tahapan pemilu. Termasuk deteksi dini terkait terkait dugaan atau kerawanan setiap tahapan Pemilu.
Untuk potensi kerawanan, lanjutnya, belum dideteksi secara pasti. Namun, secara umum bisa berupa kejahatan konvensional atau kejahatan yang telah biasa terjadi seperti kasus penambangan, penebangan, dan penangkapan ikan ilegal.
"Kasus ini tidak di Agam, Sumbar, nasional, namun sampai tingkat internasional," katanya.
Ia meminta kepada anggota Reserse dan jajaran penegakan hukum diminta menuntaskan seluruh perkara yang belum selesai dalam rangka agar tidak dijadikan atau dimanfaatkan oleh pihak ketiga saat pemilu. Sebab, keamanan dan ketertiban masyarakat hal utama bagi kepolisian.
"Keamanan dan ketertiban masyarakat itu tanggung jawab bersama mulai Forkopimda dan stakeholder (pemangku kepentingan). Saya mengucapkan terimakasih kepada masyarakat Sumbar yang telah memberikan kontribusi yang positif," katanya.
Ia mengucapkan terimakasih kepada masyarakat, khusus anggota Polres Agam yang telah memberikan kinerja lebih bagus. "Ini apresiasi bagi saya dan pejabat utama saat kunjungan itu," katanya.
Sementara itu, Bupati Agam Andri Warman mengucapkan terima kasih kepada Kapolda Sumbar yang mengunjungi Agam secara resmi. "Kehadiran Kapolda dan pejabat utama kita sambut secara resmi, kesenian dan adat," katanya.
Menurut dia, selama ini koordinasi antara Pemkab Agam dan Polres Bukittinggi sudah berjalan dengan sangat baik.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
