REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, mendorong agar ekosistem musik di Indonesia tumbuh semakin kuat pada peringatan Hari Musik 2023. Nadiem berharap agar musik dapat menjadi media pembelajaran yang menarik dan efektif bagi generasi muda.
"Pada momentum Hari Musik Nasional ini, saya mengajak para pendidik dan orang tua agar tak ragu mengenalkan karya positif yang dihasilkan oleh insan musik Tanah Air sebagai inspirasi pembelajaran, demi lahirnya peseta didik dengan profil Pelajar Pancasila," ujar Nadiem di Jakarta, Kamis (9/3/2023).
Peringatan Hari Musik Nasional tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2013 yang berlangsung setiap tanggal 9 Maret. Tujuan ditetapkannya Hari Musik Nasional untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap musik Indonesia dan mendorong tumbuh kembangnya prestasi musisi Indonesia di kancah Internasional.
Dia menjelaskan, Kemendikbudristek memfasilitasi kebebasan berekspresi para pelaku budaya melalui berbagai inisiatif. Pada 2021, pihaknya mendorong berbagai inisiatif di bidang musik, di antaranya membentuk Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) untuk musik tradisional.
Nadiem berharap, melalui LMK Musik Tradisi Nusantara dapat terwujud perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan terhadap musik tradisi nusantara. Baik itu hak moral dalam rangka apresiasi terhadap karya yang dihasilkan, maupun hak ekonomi yang akan berdampak pada kesejahteraan bagi pencipta, pelaku pertunjukan, dan produser musik tradisi Nusantara.
Tak hanya itu, anak-anak juga menjadi salah satu fokus Kemendikbudristek dalam pengembangan karakter melalui musik. Sejak 2020, program Kita Cinta Lagu Anak (KILA) telah menghasilkan 15 karya lagu anak dengan beragam tema yang berfokus pada pembentukan karakter. Salah satunya karya lagu pemenang lomba pada KILA tahun 2022 yang membawa pesan toleransi dan antiperundungan.
"Keseluruhan lagu-lagu tersebut merupakan karya pemenang hasil lomba cipta lagu yang sejak tahun 2020 sampai 2022 dan berhasil menghimpun lebih dari 1.000 peserta," kata Nadiem.
Pada peringatan Hari Musik Nasional tahun ini, Kemendikbudristek akan menyambangi beberapa daerah untuk memperkenalkan lagu-lagu hasil program KILA kepada anak-anak Indonesia. Kegiatan diwujudkan dalam bentuk pentas musik anak yang akan berlangsung di empat kota dengan menghadirkan para pemenang lomba menyanyi lagu anak program KILA tahun 2020 sampai 2022.
Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, menyampaikan, program KILA bermula dari keprihatinan bersama sejumlah orang tua dan musisi terkait minimnya jumlah lagu anak. Sekali pun ada, kata dia, sering kali merupakan musik untuk orang dewasa yang dinyanyikan oleh anak-anak.
"Bukan tidak ada. Ada, tapi sangat minim dan yang ada pun seringkali adalah musik untuk orang dewasa sesungguhnya yang dinyanyikan oleh anak," kata Hilmar. Karena itu, lewat program tersebut pihaknya ingin membuka kesempatan bagi para pencipta lagu dan para musisi untuk menciptakan lagu yang memang untuk anak-anak dan dinyanyikan oleh anak-anak.
Tahun ini, pihaknya berencana bekerja sama dengan Ditjen Dikdasmen Kemendikbudristek untuk menyosialisasikan lagu-lagu hasil dari program tersebut kepada anak-anak. Dia menjelaskan, arsip lagu yang sudah dimiliki sejak awal mula program itu dijalankan sudah cukup baik dan dapat digunakan dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka.
"Di mana sekolah-sekolah diberikan keleluasaan untuk mencari sumber belajarnya. Dan lagu tentu adalah sumber belajar yang sangat penting untuk anak-anak," kata dia.