Kamis 09 Mar 2023 18:47 WIB

Yusril: PBB, PPP, dan PDIP Berpeluang Koalisi

Yusril akan bertemu dengan Ketum PDIP Megawati terkait dengan rencana koalisi.

Rep: Febryan A/ Red: Teguh Firmansyah
Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra ketika diwawancarai wartawan di Kantor KPU RI, Jakarta, Kamis (9/3/2023). Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) itu memberikan penjelasan ihwal putusan PN Jakpus yang memerintahkan penundaan Pemilu 2024.
Foto: Republika/Febryan A
Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra ketika diwawancarai wartawan di Kantor KPU RI, Jakarta, Kamis (9/3/2023). Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) itu memberikan penjelasan ihwal putusan PN Jakpus yang memerintahkan penundaan Pemilu 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menyampaikan peluang koalisi antara PBB, PDIP, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Hal ini diungkapkan Yusril ketika menjelaskan rencana pertemuan antara pimpinan PBB dan PPP dalam waktu dekat. 

Yusril menjelaskan, pertemuan dengan PPP ini bertujuan untuk membahas kemungkinan kerja sama. Koalisi perlu dijalin dengan partai lain karena PBB "enggak punya duit", meski kuat secara ideologi. Keterbatasan finansial itu pulalah yang membuat PBB dari dulu tidak kunjung menjadi partai besar. 

Baca Juga

"Satu-satunya cara untuk mengatasi ini (masalah finansial) adalah dengan cara kita coba membangun silaturahmi dan aliansi dengan partai-partai lain. Baik sesama partai Islam maupun dengan partai-partai nasionalis," kata Yusril kepada wartawan usai menjadi pembicara di Kantor KPU RI, Jakarta, Kamis (9/3/2023). 

Potensi koalisi itu, lanjut dia, sangat mungkin dijalin dengan PPP. Sebab, PBB sangat dekat dan bisa berkomunikasi dengan PPP. Karena itu, pihaknya akan bersilaturahmirahmi pertama kali dengan PPP. 

Setelah bertemu pimpinan PPP, kata Yusril, dirinya akan bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Partainya berpotensi membentuk koalisi dengan PDIP karena selama ini komunikasi terjalin baik. Selain itu, PBB dan PDIP sama-sama partai yang punya akar sejarah dalam dunia politik Indonesia. 

"PDIP sekarang ditarik-tarik ke belakang kan PNI (Partai Nasionalis Indonesia). Kalau PBB ditarik-tarik ke belakang adalah Masyumi. Jadi, memang ada akar ideologinya, sehingga bisa bertemu dan bekerja sama," ujar pria yang dikenal sebagai anak ideologis dari pendiri Masyumi, Mohammad Natsir, itu. 

Yusril mengatakan, jadwal pertemuan antara ia dengan Megawati sedang diatur oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. "Bu Mega sendiri pada saat saya bertemu langsung, kita sudah sepakat untuk membahas soal ketatanegaraan yang kita hadapi sekarang," ujarnya. 

Beberapa hari lalu, Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy telah bertemu Sekjen PDIP Hasto di Kantor PDIP, Menteng, Jakarta. Romahurmuziy mengatakan, dalam pertemuan itu, PDIP sempat mengajak PPP untuk berkoalisi dalam Pilpres 2024.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement