Selasa 07 Mar 2023 13:22 WIB

Peternak Lampung Selatan Diimbau Segera Lapor Unggas Mati Mendadak

Dinas Peternakan Lampung Selatan mulai siapkan langkah antisipasi flu burung.

Dinas Peternakan Kabupaten Lampung Selatan mengimbau peternak apabila menemukan unggas yang mati secara mendadak, terutama dalam jumlah yang banyak.
Foto: AP/Ariel Schalit
Dinas Peternakan Kabupaten Lampung Selatan mengimbau peternak apabila menemukan unggas yang mati secara mendadak, terutama dalam jumlah yang banyak.

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG SELATAN -- Dinas Peternakan Kabupaten Lampung Selatan mengimbau peternak apabila menemukan unggas yang mati secara mendadak, terutama dalam jumlah yang banyak. Pihaknya meminta untuk segera melapor ke Dinas Peternakan setempat, sebagai langkah antisipasi penyebaran virus flu burung.

"Jadi jika ada kematian unggas secara mendadak, yang pertama harus dilakukan oleh peternak adalah melapor ke Dinas Peternakan, agar segera dilakukan langkah antisipasi," kata Kepala Dinas Peternakan Lampung Selatan Rini Ariasih, di Kalianda, Lampung Selatan, Selasa (7/3/2023).

Baca Juga

Selanjutnya dia mengatakan, hal tersebut dapat dilakukan, seperti pengambilan sampel hingga diagnostik penyakit dari unggas tersebut. Dengan demikian, pihak dinas setempat dapat memastikan apakah kematian unggas tersebut disebabkan oleh virus flu burung atau bukan.

"Kalau masyarakatnya cepat lapor kan jadi kita bisa langsung melakukan pencegahan dan mengantisipasi penyebaran," kata dia .

Jadi, kata dia lagi, unggas yang mati sebaiknya dikuburkan di dalam tanah dengan lokasi yang tidak berdekatan dengan kandang maupun tempat tinggal manusia, untuk mengantisipasi penularan. Sebelum dikubur, unggas yang mati tersebut disarankan untuk dilakukan disinfeksi terlebih dahulu.

Menurut Rini, unggas yang terinfeksi virus flu burung tersebut, biasanya menunjukkan gejala pernapasan seperti sesak napas pada hewan unggas, dan akan cenderung mulutnya terbuka. Gejala lain yang mungkin timbul seperti tidak mau berjalan, memojok, hingga terlihat lelah.

"Kami ada call center dan puskeswan yang responsnya cepat untuk masyarakat yang ingin melapor apabila terjadi gejala pada hewan ternaknya," ujar dia.

Dia menambahkan, walaupun belum diketahui potensi penularan flu burung terhadap manusia, tetap meminta agar pemilik ternak menggunakan alat pelindung diri, untuk mengantisipasi penularan virus tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement