REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Pasir Wetan merupakan salah satu Desa yang menjadi lokasi terselenggaranya BSI Explore 2023. Kegiatan BSI Explore 2023 sendiri adalah program eksplor potensi Desa dalam rangka HUT ke-35 BSI.
Koordinator Bidang II Non Akademik Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Purwokerto Ragil Wijianto Adhi mengatakan bahwa wilayah Pasir terbagi menjadi 4 bagian yaitu Pasir Wetan, Pasir Kulon, Pasir Lor, dan Pasir Kidul.
“Pasir Wetan merupakan sebuah Desa di Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Luas wilayah Desa Pasir Wetan kurang lebih sekitar 85,86 ha yang meliputi pemukiman penduduk, sawah, dan prasarana umum,” tutur Ragil dalam keterangan pers, Jumat (3/3/2023).
Ia mengatakan, Desa Pasir Wetan memilki wilayah yang berbukit dengan ketinggian 300 meter di atas permukaan laut, curah hujan 2.300 mm dan suhu rata-rata harian 28 derajat hingga 34 derajat celcius.
“Jarak Desa ke Kota juga tidak terlalu jauh hanya sekitar 6 Kilometer (Km) yang dapat ditempuh dengan waktu 17 menit. Meskipun letak Desa Pasir Wetan lebih jauh dari akses jalan raya dibandingkan dengan Desa Pasir Kidul dan Pasir Kulon, namun penduduk desanya lebih berkembang secara ekonomi,” pungkasnya.
Ia menjelaskan, dengan demikian dapat dikatakan bahwa Desa Pasir Wetan letaknya tidak terlalu jauh dari pusat Kota Purwokerto. Hal ini dikarenakan adanya sarana dan pra sarana komunikasi dan transportasi yang baik.
"Terdapat tiga sekolah di Desa Pasir Wetan yang terdiri dari satu sekolah dasar negeri dan dua Madrasah. Terdapat pula 2 Masjid besar yaitu Masjid Baiturrohman dan Masjid Nurul Iman serta 1 Pondok Pesantren Nurul Iman," ujarnya.
Lanjutnya, dilihat dari lingkungannya, masyarakat Desa Pasir Wetan tergolong sangat mengutamakan pendidikan dan menjunjung tinggi nilai agama. Terdapat pula Pokmas Pasir Luhur yaitu tempat kesenian Gandingan di Desa Pasir yang bertujuan untuk melestarikan kesenian budaya warisan leluhur.
"Untuk belajar kesenian ini tidak memandang umur, semua bisa belajar mulai dari anak-anak sampai dengan orang tua bisa belajar kesenian ini," katanya.
Ia memaparkan. Desa Pasir Wetan dapat dikatakan sebagai pusat industri dikarenakan mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai pengrajin, diantaranya pengrajin besi, pengrajin emas, pengrajin lencana, dan lain sebagainya.
"Oleh karena itu, pada tahun 2020 sekelompok UMKM pengrajin besi/pande besi mendirikan sebuah kelompok atau sebuah wadah untuk para pengrajin besi yang diberi nama ‘Gayeng Ruyeng’ dengan tujuan agar mampu mengembangkan usahanya, memakmurkan anggota dan dapat memajukan desa," tandasnya.