Ahad 05 Mar 2023 08:01 WIB

Anak SD Meninggal Diduga Diserang Geng Motor SMP di Sukabumi

Korban sedang jalan kaki di pinggir jalan bersama teman-temannya pulang sekolah.

Anak SD pulang sekolah (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Anak SD pulang sekolah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kepolisian Resor (Polres) Sukabumi menyelidiki tewasnya seorang pelajar kelas VI SDN Sirnagalih karena diduga diserang geng motor pelajar SMP. Kejadian saat korban hendak pulang ke rumahnya di Kampung Citepus PAM, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

"Kami masih menyelidiki kasus dugaan penyerangan dan penganiayaan pada jam pulang sekolah hari ini dan mengakibatkan seorang pelajar SD berinisial Ra (12), laki-laki, meninggal dunia," kata Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Dian Pornomo di Sukabumi, Sabtu (4/3/2023).

Baca Juga

Ia menjelaskan, kejadian ini berawal saat korban bersama beberapa rekannya hendak pulang dari sekolah dengan berjalan kaki. Korban saat itu sedang berjalan kaki dan bercanda dengan rekan-rekan sejawatnya. Seorang penjual siomay sempat menegur agar tidak bercanda di pinggir jalan khawatir terserempet mobil.

Tidak berselang lama datang gerombolan oknum pelajar SMP dengan menggunakan sepeda motor dan membawa bendera mirip bendera Belanda sambil mengacungkan senjata tajam jenis celurit. Korban yang sedang jalan kaki untuk pulang ke rumahnya tiba-tiba diserang sehingga pada bagian lehernya terluka parah.

Usai melakukan aksinya, para pelaku pun langsung kabur begitu saja meninggalkan korban. Saat itu, korban sempat meminta tolong kepada warga sembari menangis dan memegang lehernya yang terluka parah akibat sabetan senjata tajam.

Warga yang melihat kejadian itu langsung menolong dan membawanya ke RSUD Palabuhan ratu. Namun, nyawa korban tidak berhasil diselamatkan karena luka parah yang dialaminya.

"Identitas para pelaku sudah kami kantongi dan para sedang dalam pengejaran," tambah Dian.

Sementara itu, pedagang siomay yang kerap mangkal di SMP 3 Palabuhanratu, Aji mengatakan, korban bersama rekan-rekannya setiap harinya pulang dengan cara jalan kaki dan sesekali dijemput oleh orang tuanya. Ia pun sempat menegur korban dan rekan-rekannya agar tidak bercanda saat jalan karena khawatir tertabrak atau terserempet mobil.

Namun, tidak lama tiba-tiba datang segerombolan pelajar yang diduga pelajar SMP dengan menggunakan sepeda motor dan membawa bendera serta senjata tajam. Korban yang tidak tahu apa-apa tiba-tiba diserang dan dibacok begitu saja oleh gerombolan pelajar itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement