Rabu 01 Mar 2023 00:18 WIB

Komnas HAM Papua Sulit Minta Keterangan Korban Kerusuhan Sinakma

Komnas HAM Papua kesulitan untuk meminta keterangan korban kerusuhan Sinakma Wamena.

Sejumlah warga membawa senjata panah berjalan usai kerusuhan massa di Wamena, Papua, Jumat (24/2/2023). Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri menyebutkan kerusuhan yang dipicu isu penculikan anak tersebut mengakibatkan 10 orang tewas, puluhan orang luka-luka, dan belasan bangunan serta kendaraan bermotor hangus terbakar.
Foto: Antara/Iwan Adisaputra
Sejumlah warga membawa senjata panah berjalan usai kerusuhan massa di Wamena, Papua, Jumat (24/2/2023). Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri menyebutkan kerusuhan yang dipicu isu penculikan anak tersebut mengakibatkan 10 orang tewas, puluhan orang luka-luka, dan belasan bangunan serta kendaraan bermotor hangus terbakar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Perwakilan Papua hingga kini masih kesulitan meminta keterangan dari para korban kerusuhan di Sinakma, Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, pada 23 Februari 2023.

Kepala Perwakilan Komnas HAM Papua Frits Ramanday dihubungi di Wamena, Selasa, membenarkan timnya masih kesulitan saat memintai keterangan para korban kerusuhan Sinakma.

Baca Juga

Saat ini baru lima orang korban korban kerusuhan Sinakma yang dimintai keterangan, termasuk dua orang korban penganiayaan yang terjadi Ahad (26/2) malam. Tim Komnas HAM juga kesulitan memintai keterangan warga yang menjadi saksi saat kerusuhan terjadi di Sinakma, Kamis, 23 Februari 2023.

"Memang benar tim masih kesulitan memintai keterangan saksi sehingga akan dilakukan penjadwalan ulang. Selain itu, kamijuga akan melakukan olah TKP guna mengetahui posisi para korban," jelas Frids Ramanday.

Kerusuhan yang terjadi di kawasan Sinakma, Kamis (23/2), berawal dari isu penculikan anak hingga mengakibatkan massa melakukan aksi anarkis dengan membakar ruko dan rumah warga.

Akibat kerusuhan itu tercatat 11 orang meninggal dunia dan 41 orang mengalami luka-luka, termasuk anggota Polri. Sebanyak 11 korban meninggal dalam kerusuhan itusudah dimakamkan, termasuk dua jenazah yang dikirim ke Medan, Sumatera Utara, untuk dimakamkan di kampungnya.

Situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Kota Wamenasaat ini sudah relatif aman dan aparat keamanan masih bersiaga pada sejumlah titik lokasi untuk mengantisipasi kemungkinan hal-hal yang tidak diinginkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement