Selasa 28 Feb 2023 14:56 WIB

Ratusan Warga Lembang Keracunan Usai Mengonsumsi Makanan Hajatan

Ada 182 orang yang melapor ke posko, dan tujuh orang dirujuk ke RSUD Lembang.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Warga korban keracunan makanan masih menjalani perawatan di rumah sakit (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Syaiful Arief
Warga korban keracunan makanan masih menjalani perawatan di rumah sakit (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jumlah warga yang diduga keracunan di Desa Wangunsari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Ahad (26/2/2023) mencapai 200 orang lebih. Di posko kesehatan darurat, Kepala Desa Wangunsari Diki Rohani mengatakan bahwa warga umumnya mulai mengalami gejala keracunan, seperti mual, muntah, dan diare pada Senin (27/2/2023) sekitar jam 02.00 WIB.

Gejala keracunan tersebut diduga muncul setelah warga mengonsumsi makanan yang disediakan dalam satu hajatan. Diki menjelaskan, pada Senin, ada 155 warga yang melapor mengalami gejala keracunan ke posko kesehatan darurat. Adapun pada Selasa, jumlahnya bertambah 27 orang lagi yang mengalami gejala serupa.

Selain itu, menurut dia, ada 31 warga yang berobat ke klinik di sekitar Desa Wangunsari dan dua orang yang berobat ke rumah sakit di Kota Bandung. Mereka semuanya mengalami gejala serupa, meski tidak melapor ke posko.

Diki mengatakan, dari 182 orang yang melapor ke posko karena mengalami gejala serupa keracunan ada tujuh orang yang dirujuk ke RSUD Lembang untuk mendapat perawatan lanjutan. Menurut dia, kebanyakan warga yang mengalami gejala serupa keracunan menjalani perawatan di rumah masing-masing.

"Saya koordinasi ke seluruh RW. Apabila ada masyarakat yang dirasa ada gejala itu secepatnya melaporkan ke posko. Kita dari desa menambah ambulans untuk antisipasi sesegera mungkin bila ada yang harus dirujuk," kata Diki di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat, Selasa (28/2/2023).

"Siang ini juga kami menjemput tiga orang untuk ke rumah sakit, tapi belum bisa dipastikan apakah mereka dirawat (di sana) atau tidak," kata Diki menambahkan. Dia memperkirakan, ada sekitar 500 orang yang menghadiri hajatan dan mengonsumsi makanan yang diduga menyebabkan banyak warganya keracunan.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement