Selasa 28 Feb 2023 13:08 WIB

Cuaca Ekstrem, Pemkab Bogor Imbau Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan

Plt Bupati Bogor mengimbau masyarakat tingkatkan kewaspadaan di tengah cuaca ekstrem.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Seorang anak melintas di jalan yang terbelah akibat pergerakan tanah di Bojong Koneng, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Seorang anak melintas di jalan yang terbelah akibat pergerakan tanah di Bojong Koneng, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Plt. Bupati Bogor Iwan Setiawan, mengingatkan kepada seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Bogor untuk meningkatkan kewaspadaan mengingat cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir.

Sikap waspada dinilainya penting untuk mengetahui sedini mungkin potensi alam di sekitar tempat tinggal masyarakat.

Baca Juga

“Untuk itu saya imbau agar kita semua terus tingkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kabupaten Bogor seperti hujan lebat dan lainnya,” ujarnya, Senin (27/2/2023).

Selain itu, Iwan juga meminta kepada para relawan dan lembaga swadaya masyarakat, untuk lebih optimal dalam membantu melaksanakan kesiapsiagaan bencana di Kabupaten Bogor.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor sendiri memiliki sekitar 64 lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang penanggulangan bencana. “Termasuk Pramuka, karang taruna, PMI dan lainnya untuk bergerak dan siap siaga,” imbuhnya.

Dia menyebutkan, Pemkab Bogor melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor membangun delapan pos kesiapsiagaan di wilayah zona rawan bencana dalam menghadapi cuaca ekstrim. Delapan pos itu tersebar di Cibinong, Babakan Madang, Bojong Gede, Klapanunggal, Jonggol, Gadog dan beberapa daerah lain.

“Meningkatkan kewaspadaan akan bencana alam di Kabupaten Bogor sangat penting dilakukan seluruh unsur termasuk masyarakat. Sebab sebagaimana diketahui, terdapat wilayah zona rawan bencana yang tersebar di 24 kecamatan dan 48 desa,” ujar Iwan.

Staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Jalaludin, menyebutkan ada sekitar 21 titik bencana yang dilaporkan pada Senin (27/2/2023). Dalam data yang dimilikinya, ada dua titik rumah ambruk, 14 titik longsor, dan enam titik angin kencang.

“Kejadiannya tersebar di 19 desa pada 14 kecamatan,” ujar Jalal.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Klimatologi Jawa Barat, memprakirakan dalam sepekan ke depan masih terjadi peningkatan curah hujan di wilayah Jawa Barat, termasuk Bogor. Hal ini terjadi akibat pengaruh pembentukan awan.

“Untuk Bogor diprediksi hujan intensitas sedang dan lebat, agar diwaspadai juga potensi kecepatan angin kencang hari ini,” ujar Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat, Indra Gustari.

Oleh karena itu, Indra mengimbau kepada masyarakat dan instansi yang terkait agar tetap waspada terhadap peningkatan potensi terjadinya hujan lebat. Serta peningkatan kecepatan angin yang bersifat lokal di sebagian wilayah Jawa Barat.

“Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi cuaca terkini, dapat langsung mengakses website dan Twitter BMKG, maupun melalui aplikasi info BMKG,” pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement