REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor mencatat ada empat bencana alam dan non alam yang terjadi pada Ahad (26/2/2023) hingga Senin (27/2/2023). Kejadian tersebut berupa pohon tumbang, rumah ambruk, hingga tanah ambles.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas, mengatakan pada Senin pagi sebuah dahan pohon sepanjang 7 meter dan diameter 30 centimeter patah. Dahan pohon ini patah lalu menghalangi sebagian Jalan Merdeka, Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.
“Dahan pohon patah akibat hujan dengan intensitas sedang yang disertai angin cukup kencang. Dahab pohon yang menghalangi jalan menyebabkan akses kendaraan yang akan melintas di jalan tersebut menjadi terganggu,” kata Theo, Senin (27/2/2023).
Theo mengatakan, saat ini Tim Rescue Cepat (TRC) BPBG Kota Bogor telah melakukan pemotongan dahan pohon patah. Sehingga akses untuk kendaraan yang akan melintas di lokasi kejadian sudah kembali normal.
Lebih lanjut, Theo mengatakan, pada Ahad malam sekitar pukul 21.00 WIB, sebuah pohon jenis kelor laut tumbang di Kampung Asrama Pusdikzi, Kelurahan Lawanggintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Pohon tersebut tumbang akibat hujan deras dan angin kencang melanda wilayah tersebut.
“Pohon setinggi 20 meter dan diameter 25 centimeter tumbang dan menimpa dua rumah warga, serta menimpa kabel milik PLN. Pohon juga sempat menutup akses jalan setempat,” jelas Theo.
Kemudian, lanjut dia, di Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor terdapat bangunan ambruk karena struktur bangunan yang sudah lapuk. Kejadian ini menyebabkan bangunan rumah ambruk di bagian dinding belakang rumah.
“Rumah tersebut kini sudah masuk dalam program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Namun masih dibutuhkan pemasangan terpal untuk antisipasi saat hujan,” imbuhnya.
Sementara itu, sambung Theo, di Keluarahan Sukasari, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor terjadi tanah ambles yang beradu di bawah jalan umum, kemudian membuat sisi rumah warga ambruk di bagian dapur dan kamar mandi. Pada Ahad malam, sudah ada asesmen dan koordinasi dari TRC BPBD Kota Bogor.
“Tanah ambles terjadi akibat adanya rembesan dari saluran air drainase. Pemilik rumah kemudian mengungsi ke rumah saudaranya,” pungkasnya.