Pasangan terakhir, Pramudya/Yeremia. Sangat disayangkan memang. Pasangan ini sempat diramalkan akan meneruskan tongkat estafet kejayaan ganda putra Indonesia setelah angkatan Fajar/Rian. Akan tetapi cedera Yeremia di perempat final Indonesia Open 2022 membuyarkan mimpi itu.
Padahal saat itu pasangan yang kerap disapa Prayer ini sedang melonjak permainannya. Mereka juga menjadi Juara Asia 2022. Peringkat mereka pun sudah mencapai 11 dunia. Selangkah lagi untuk mereka masuk dalam lingkaran 10 ganda putra top dunia.
Sejak cedera tersebut, pasangan ini masih mencoba untuk mengembalikan pola permainan atraktif mereka. Sempat diturunkan dalam turnamen Tour Asia, mereka belum mampu banyak berbicara saat melawan pasangan top dunia.
Di babak pertama All England 2023, Prayer sudah harus melawan senior mereka yang menjadi unggulan tiga, Hendra/Ahsan. Kalaupun hoki, di perempat final sudah ada pasangan Cina unggulan lima, Ou Xuan Yi/Liu Yuchen yang siap menghentikan langkah mereka.
Semua ini hanya prediksi. Tidak ada yang mampu memprediksi jalannya pertandingan di lapangan seperti saat Bagas/Fikri tiba-tiba menjuarai All England 2022. Semua pemain memiliki kans yang sama untuk menjuarai turnamen elit ini. Tinggal bagaimana mereka mengatasi hambatan dan rintangan yang ada di lapangan saat bertanding.