REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, saat ini negara-negara di dunia, termasuk Indonesia, sedang menghadapi situasi kritis. Saat ini, situasi global selalu berubah dengan cepat, penuh risiko, memiliki kompleksitas yang luar biasa, dan penuh kejutan.
Belum tuntas persoalan pandemi Covid-19, dunia pun juga dihadapkan dengan persoalan konflik Rusia-Ukraina yang sampai saat ini belum usai.
“Yang terjadi, saat ini negara-negara dunia termasuk Indonesia harus menghadapi ancaman krisis pangan, energi, dan keuangan,” kata Moeldoko, saat menjadi pembicara acara 'Leadership Talk' HUT ke-30 PT Arwana Citramulia, di Jakarta, dikutip dari siaran pers KSP pada Kamis (23/2/2023).
Menurut Moeldoko, untuk menghadapi situasi kritis tersebut dibutuhkan keberanian melakukan suatu lompatan.
“Harus berani move (bergerak). Selama ini sebagian dari kita hanya menunggu. Itu yang jadi persoalan,” kata dia.
Moeldoko pun menjelaskan yang dimaksud dengan 'bergerak'. Yakni, mampu beradaptasi, berkolaborasi, dan menciptakan inovasi. Karena itu, lanjut dia, diperlukan pemimpin yang berani, bisa memotivasi, dan mampu membuat perbedaan.
"Sebab saat ini semua berlomba untuk menjadi yang tercepat. Butuh pemimpin berani yang bisa menjawab kebutuhan," kata dia.
Moeldoko mencontohkan kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mampu membawa Indonesia keluar dari pandemi Covid-19 dengan baik dan cepat. Termasuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.
"Sebab Pak Jokowi mampu memecahkan masalah secara komplek dan komprehensif, berpikir kritis, kreatif, dan selalu memiliki inovasi," ujarnya.