Rabu 22 Feb 2023 09:35 WIB

Buntut Ledakan, Polda Jatim Gencarkan Operasi Petasan Ilegal

Buntut adanya ledakan di Blitar Polda Jawa Timur menggencarkan operasi petasan ilegal

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bilal Ramadhan
Polisi melakukan olah TKP di pusat ledakan diduga bubuk mesiu bahan baku petasan di Desa Karangbendo Kecamatan Ponggok, Blitar, Jawa Timur, Senin (20/2/2023). Buntut adanya ledakan di Blitar Polda Jawa Timur menggencarkan operasi petasan ilegal.
Foto: Antara/Irfan Anshori
Polisi melakukan olah TKP di pusat ledakan diduga bubuk mesiu bahan baku petasan di Desa Karangbendo Kecamatan Ponggok, Blitar, Jawa Timur, Senin (20/2/2023). Buntut adanya ledakan di Blitar Polda Jawa Timur menggencarkan operasi petasan ilegal.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Irjen Pol. Toni Harmanto menyatakan jajarannya bakal melakukan operasi petasan ilegal dalam beberapa hari ke depan. Operasi tersebut dilakukan sebagai pengingat kepada masyarakat agar menghindari kegiatan yang menyangkut alat peledak dan praktik pembuatan mercon ilegal.

Operasi petasan ilegal dirasanya perlu digalakkkan setelah terjadinya peristiwa ledakan petasan di Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar pada Ahad (19/2) malam. Apalahi, lanjut Toni, sebentar lagi akan masuh Ramadhan, dimana praktik pembuatan dan penjualan petasan biasanya meningkat.

Baca Juga

"Menjelang Ramadhan ini kita harus memerangi praktik pembuatan mercon ilegal. Beberapa hari ke depan kami akan mengadakan operasi, tujuannya mengingatkan pada masyarakat agar menghindari kegiatan pembuatan mercon," kata Toni, Rabu (22/2).

Toni pun meminta masyarakat melapor kepada aparat kepolisian jika menemukan adanya pembuat atau penjual petasan di sekitarnya, yang dirasa membahayakan. Toni memastikan tidak akan segan menindak pembuat maupun penjual petasan tersebut jika ternyata melanggar hukum.

"Warga yang lingkungan di sekitarnya mengetahui ada hal yang seperti demikian (pembuat petasan) untuk segera melaporkan ke petugas. Sudah pasti bila bersingungan dengan masalah hukum akan kami tindak," ujarnya.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, ada 31 rumah dan satu masjid yang mengalami kerusakan akibat peristiwa ledakan petasan di Kabupaten Blitar. Rinciannya, dua unit rumah rusak berat, 11 unit rusak sedang, dan 18 unit rusak ringan. Kemudian, terdapat satu rumah yang rata dengan tanah, yakni rumah yang menjadi sumber ledakan.

Khofifah melanjutkan, berdasarkan data BPBD Jatim, ledakan yang terjadi menelan 4 korban jiwa dan 23 korban luka-luka, termasuk bayi yang masih berusia 4 bulan. Dari kesemua korban luka, lanjut Khofifah, sebanyak 20 di antaranya telah diizinkan rawat jalan. Tinggal tiga korban yang masih dirawat intensif, termasuk bayi yang saat ini dirawat di RS Srengat Kabupaten Blitar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement