Rabu 22 Feb 2023 08:25 WIB

Alasan Polisi Yakin Dosen UII tidak Hilang dan Masih Berada di AS

Rafie diketahui telah memesan tiket Istanbul-Boston sejak masih berada di Jakarta.

Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Fathul Wahid (kedua dari kanan) bersama Ahmad Munasir Rafie Pratama (kiri) yang disebut hilang. Namun, pihak Mabes Polri meyakini Rafie tidak hilang dan masih berada di Amerika Serikat. (ilustrasi)
Foto:

Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Fathul Wahid mengatakan, pihaknya belum memahami alasan atau motivasi Rafie mengubah rute perjalanan pulangnya dari Norwegia tanpa memberi tahu siapa pun, termasuk ke pihak keluarga.

"Selama ini, semua tugas yang kami berikan dijalankan dengan baik, sehingga pasti ada sesuatu yang kami belum tahu pasti sampai itu terjadi. Mengapa orang baik kok bisa tidak lapor, ini seperti anak kecil di rumah tiba-tiba main ke tempat tetangga dan tiba-tiba tidak pulang, kira-kira begitu," kata Fathul, Senin (20/2/2023).

Terkait tujuan dosen Fakultas Teknologi Industri tersebut berada di AS tanpa sepengetahuan keluarga dan pihak kampus itu, Fathul enggan berspekulasi. Dia tetap meyakini bahwa Rafie tidak memiliki keterkaitan dengan gerakan-gerakan terlarang.

"Kami tidak melihat Mas Rafie pernah berafiliasi dengan lembaga yang visi misinya bertentangan dengan UII. Sehingga, kami kalau ada teori yang mengatakan terkait dengan gerakan-gerakan itu, cenderung itu sangat kecil peluangnya meskipun kami belum punya informasi pasti yang memastikan teori itu, tapi kecil kemungkinan itu," katanya menjelaskan.

Menurut Fathul, Rafie sudah biasa bepergian ke luar negeri untuk mengerjakan proyek internasional. Rafie tercatat dua kali pergi ke AS pada 2022.

"Beliau sudah biasa ke luar negeri, sudah biasa kerja sama internasional. Jadi, ini kasus khusus ini, betul-betul kasus belum pernah terjadi dalam sejarah UII," katanya menambahkan.

Rumah kediaman keluarga Rafie pada Senin (20/2/2023) terlihat tampak sepi. Tetangga menyebut pihak keluarga sudah menyerahkan kepada kampus UII, terkait informasi mengenai keberadaan Rafie setelah sebelumnya dinyatakan hilang kontak setelah dari Norwegia. 

"Nggak bisa (ditemui), nggak mau soalnya kemarin sudah dipesan wakil rektor UII pokoknya informasi hanya satu pintu Humas UII, jadi jangan percaya kalau ada media yang gini, yang gini karena saya dengar sendiri pas saya berkunjung," kata Sri, warga Karangwaru Lor yang bertetanggaan dengan kediaman Rafie kepada Republika, Senin.

Menurut dia, wajar jika keluarga menutup diri dari media. Sebab, Sri mengatakan, sejak pagi tadi media berdatangan untuk melihat kondisi kediaman Rafie.

"Mungkin kalau tertutup wajarlah kalau diturutin media banyak banget dari pagi tadi," ucapnya. 

Sementara, Sri melihat sosok Rafie sebagai orang yang baik dan sering menyapa. Dia tidak sama sekali melihat gelagat aneh dari Rafie.

"Nggak ada (gelagat aneh), biasa aja dia," katanya. 

Terkait kabar hilangnya Rafie, Sri mengatakan, tetangga sudah mengetahui lebih dulu sebelum ramai di media. Setelah ada laporan orang hilang yang disebar oleh Polda, baru kemudian warga menyampaikan ungkapan prihatin kepada keluarga Rafie.

Anggota Komisi I DPR RI Dave Akbarshah Fikarno Laksono mengatakan, pemerintah perlu menjajaki berbagai kemungkinan dalam mengupayakan pencarian dosen UII, Ahmad Munasir Rafie Pratama yang dilaporkan hilang kontak.

"Semua kemungkinan harus ditelusuri untuk memastikan usaha pencarian dilakukan secara maksimal," kata Dave Laksono, sapaan karibnya, ketika dihubungi di Jakarta, Senin.

Menurut dia, sudah sepatutnya pemerintah memberikan perlindungan kepada setiap warga negara Indonesia (WNI) yang sedang berada di luar negeri. Ia mengatakan, Polri telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait untuk menemukan dosen UII, yang dilaporkan hilang kontak setelah mengunjungi University of South-Eastern Norway (USN) di Norwegia.

"Sejauh ini Polri dan kepolisian setempat, immigration and border control telah berkoordinasi," tuturnya.

 

photo
Ilustrasi Kampanye di Kampus - (mgrol100)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement