Selasa 21 Feb 2023 13:42 WIB

Lima Pernyataan Kontroversial Megawati, dari Pamer Naik Haji Hingga Ibu-ibu Pengajian

Megawati tidak terlalu pusing dengan orang yang bilang ia tak islami.

Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri menyampaikan kata sambutan saat meninjau progres pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur di Bali, Senin (16/1/2023). KEK Sanur tengah ditransformasikan Kementerian BUMN untuk menjadi destinasi wisata komprehensif yang menonjolkan wisata kesehatan dan pariwisata.
Foto:

Stunting dan Ibu-Ibu Pengajian

Salah satu pidato Megawati yang kontroversial adalah ketika membahas masalah anak stunting. Dia mengaitkannya dengan aktivitas keagamaan kaum ibu yang waktunya tersita untuk pengajian sehingga lupa mengurus anak.

Alhasil, ia sampai berpesan agar kaum ibu bisa membagi waktu agar waktunya tidak habis untuk pengajian dengan melupakan asupan gizi anak. "Saya melihat ibu-ibu tuh ya maaf ya sekarang kan kayaknya budayanya beribu maaf, jangan lagi saya di-bully. Kenapa toh seneng banget ngikut pengajian ya? Iya lho maaf beribu maaf, saya sampai mikir gitu lho," kata Megawati di acara yang dihadiri Republika tersebut.

 "Ini pengajian iki sampai kapan tho yo? Anake arep dikapake (anaknya mau diapakan), he, iya dong. Boleh bukan ga berarti boleh, saya pernah pengajian kok," ucap Megawati melanjutkan.  

Sindir Ibu Antre Minyak Goreng 

Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Megawati Soekarnoputri, menilai meskipun kondisi ekonomi di tengah pandemi mengalami penurunan, namun masih tetap bertahan. Hal itu dibuktikan bergeliatnya perekonomian rakyat di pasar-pasar.

"Saya lihat di pasar-pasar sekarang akibat sudah dilepaskannya aturan PPKM, ibu-ibu berbondong-bondong beli baju baru dan lain sebagainya, padahal di lain sisi itu yang saya sendiri bingung mereka antre minyak goreng," kata Megawati dalam acara Kick Off & Talkshow Pembentukan BRIDA, secara daring, Rabu (20/4/2022).

 Ketua Umum PDIP itu memandang fenomena tersebut perlu diriset. Ia meragukan perekonomian Indonesia berada dalam kondisi depresi. "Why? Apakah benar kita jatuh ke dalam depresi? No, no, tiga kali ya no, tidak, tidak, tidak," ujarnya.

 

Ia mengaku pernah mengalami krisis ekonomi global hebat saat menjabat presiden. Namun Indonesia tetap bisa bertahan hidup. "Sekarang ini pandemi bukan krisis keuangan jadi bapak (presiden Jokowi) harus memilih menurut saya, pilih kesehatan rakyat dulu, tangani pandeminya. Pasti kita akan keluar, buktinya sampai sekarang kita survive," tutur Presiden Kelima RI tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement