REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Pemprov Kalbar) melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) terus menggencarkan upaya membuat pupuk secara mandiri oleh petani melalui program Buat Sendiri yang Mudah, Murah, dan Meriah (BSM3).
"Pada 2023 di antara fokus kamidalam pembangunan pertanian di Provinsi Kalbar, yakni menggencarkan program BSM3. Program ini sebagai solusi memenuhi pupuk secara mandiri sekaligus menyikapi kondisi saat ini," kata Kepala Dinas TPH KalbarFlorentinus Anum, di Pontianak, Ahad (19/2/2023).
Program BSM3 hadir sebagai upaya menjawab kondisi yang dihadapi petani dalam memenuhi pupuk untuk usaha budidayanya.
Menurutnya, persoalan pupuk saat ini bukan hanya masalah di Kalbar, namun sudah nasional dan bahkan global.
"Masalah pupuk ini terutama kimia sebenarnya masalah global, distribusi bahan bakunya tidak lancar. Untuk pupuk subsidi bukan langka tapi ketersediaan kuotanya memang kecil hanya memenuhi sekitar 20 persen kebutuhan petani," ujar dia lagi.
Dengan persoalan yang ada, BSM3 hadir dan saat ini terus bergerak melakukan sosialisasi kepada petani di Provinsi Kalbar.
"Turunan BSM3 ini luas di antaranya pembuatan pupuk organik padat dan cair, membuat biosaka, trikodarma, dan lainnya. Nah, dengan BSM3 petani didorong membuat sendiri. Sedangkan teknis bagaimana membuatnya dan bahan baku seperti apa, kami memberikan sosialisasi dan pelatihan tekninsya," kata dia pula.
Menurutnya, dengan BSM3 juga mendorong keberlanjutan lahan pertanian di Kalbar, karena dengan penggunaan pupuk organik lahan terus subur dan semakin baik untuk jangka panjang.
"Gerakan ini untuk mengembalikan fungsi tanah lagi tanpa zat kimia. Potensi untuk pupuk organik sangat banyak dan itu harus dimaksimalkan," ujar dia.