REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Gubernur Riau, Syamsuar, mengimbau warga terutama pemilik lahan supaya tidak melakukan pembakaran. Menurut Syamsuar, Riau sudah memasuki musim kemarau sehingga rentan terjadi kebakaran hutan dan lahan.
"Harapan saya, kepada perangkat daerah untuk dapat menyampaikan penyuluhan kepada masyarakat kita, agar kiranya jangan ada yang membakar," kata Syamsuar, Sabtu (17/2/2023).
Syamsuar sudah menetapkan status Siaga Darurat Karhutla di Riau. Status siaga darurat karhutla di Riau ini mulai terhitung sejak 13 Februari 2023 sampai 30 November 2023 mendatang.
Pemerintah pusat dan juga BMKG sudah memperingatkan Riau akan bencana karhutla yang berpotensi akan panjang bila tidak ada penanganan lebih dini.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau mencatat sejak awal Januari sudah 12,55 hektare lahan terbakar di Riau. Kebakaran paling banyak terjadi di Pekanbaru seluas 6,62 hektare. Selain Pekanbaru, kebakaran lahan juga terjadi di Bengkalis seluas 3,58 hektare, Kampar dan Dumai 1 hektare. Lalu, lahan terbakar juga terjadi di Inhu dan Siak tak sampai 1 hektare.
Pemprov Riau memetakan ada 134 kecamatan di Riau yang paling berisiko tinggi mengalami bencana karhutla. Sebanyak 134 kecamatan tersebut tersebar di di Kabupaten Kampar 13 kecamatan, Kabupaten Inhil 19 kecamatan, Kabupaten Rohil 18 kecamatan, Kabupaten Kuansing 14 kecamatan, Kabupaten Inhu 12 kecamatan, Kabupaten Siak 12 kecamatan, dan Kabupaten Pelalawan 12 kecamatan. Kemudian, di Kota Pekanbaru ada juga terdapat 4 kecamatan yang rawan, Kota Dumai 4 Kecamatan, Rokan Hulu 6 Kecamatan, Kepulauan Meranti 9 Kecamatan, dan Bengkalis 11 Kecamatan.