REPUBLIKA.CO.ID, SOLO–Ratusan rumah di sejumlah wilayah Kota Solo, Jawa Tengah, terendam banjir pada Kamis (16/2/2023). Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo, Nico Agus Putranto mengatakan ratusan rumah terendam banjir setelah hujan deras mengguyur kota Solo sekitar pukul 14.00 WIB.
Nico menuturkan ada delapan kelurahan yang terendam banjir. Hal ini didasarkan hasil laporan sementara, pada pukul 17.30 WIB. Kedelapan kelurahan yang terendam banjir, mulai dari Kelurahan Semanggi, Kelurahan Joyosuran, Kelurahan Sangkrah,kelurahan Pucang Sawit, Kelurahan Jagalan, Kelurahan Sewu, hingga Kelurahan Pasar Kliwon.
"Masih kami data, laporan belum masuk semua. Ini masih penyisiran soalnya masih tambah terus," kata Nico saat dihubungi, Kamis (16/2/2023).
Nico menambahkan, ketinggian air bervariasi. Ia mengatakan ada titik air yang mencapai 1-1,5 meter yang membuat ratusan rumah warga terendam. Nico menyebut ada sekitar 170 rumah dari dua RT di kelurahan Jagalan yang terdampak. Yakni RT 2 kurang lebih 20 rumah dan RT 3 kurang lebih 150 rumah.
"Ketinggian bervariasi, ada yang satu meter, ada yang satu setengah meter. Kita masih melakukan penyisiran dan upaya penanggulangan awal terlebih dulu," katanya.
Sementara itu, Lurah Pucangsawit Yosef Fitriyanto mengatakan banjir di wilayah tersebut terjadi di RW 06 di sekitar pintu air. Namun, ia mengatakan bahwa sejak semalam debit air sungai Bengawan sudah tinggi.
"Untuk jumlah yang terdampak ini baru proses koordinasi, asesmen. Hujan baru ini tapi ketinggian air (di Sungai Bengawan Solo) dari semalam sudah tinggi, ada permasalahan di pintu air RW 06," katanya.
Pihaknya mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo. Salah satunya dengan meminta pompa untuk mengalirkan air ke Bengawan Solo.
"Kami minta pompa dua kapasitas 500 liter, kemudian dari DPUPR juga menambahkan satu pompa. Yang di rumah pompa RW 6 ada 2 kapasitas 500 liter juga," tegasnya.