Senin 13 Feb 2023 16:51 WIB

12 Ribu Warga Lombok Berangkat Jadi Pahlawan Devisa Bangsa Sepanjang 2022

Sebanyak 11 orang di antaranya bahkan ada yang berangkat ke Polandia.

Para pekerja migran Indonesia (PMI) kembali dari perantauan ke Tanah Air (ilustrasi).
Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Para pekerja migran Indonesia (PMI) kembali dari perantauan ke Tanah Air (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PRAYA -- Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan, sebanyak 12.049 warga di daerah setempat memilih menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) selama 2022. Angka tersebut didasarkan pada data Badan Pelrindungan Pekerja Migran Indonesia.

"Total warga yang bekerja jadi PMI itu sebanyak 12.049 jiwa selama 2022," kata Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja pada Disnakertrans Lombok Tengah, Syamsul Rijal di Praya, Senin (13/2/2023). 

Baca Juga

Ribuan PMI asal Lombok Tengah itu tersebar di 16 negara tujuan seperti Negara Brunai sebanyak 118 orang, Hong Kong sebanyak 213, Japan satu orang, Korea Selatan dua orang, Kuwait 17 orang, Malaysia 9.948 orang dan Maladewa sebanyak dua orang. Selain itu, Polandia sebanyak 11 orang, Qatar lima orang, Rumania satu orang, Saudi Arabia 430 orang, Singapura 120 orang, Slovakia 15 orang, Taiwan 1.016 orang, United Arab Emirat 77 orang dan Kindom 73 orang.

"Tujuan PMIPMI kita yang paling dominan itu adalah negara Malaysia, Taiwan, Arab Saudi, Hongkong, Brunei, dan Singapura," kata dia.

Ia mengatakan, animo warga untuk menjadi pekerja migran Indonesia cukup tinggi di awal bulan 2023. Hal itu terlihat dari data warga yang mendaftar menjadi CPMI itu mencapai 20 orang per hari.

"Malaysia masih menjadi negara tujuan paling banyak bagi CPMI di Lombok Tengah," kata dia.

Dia menyebut, proses pendaftaran CPMI di Lombok Tengah harus sesuai dengan aturan dalam rangka mengantisipasi adanya pengiriman CPMI ilegal. Dengan begitu, pihaknya melakukan proses BAP bagi CPMI yang akan bekerja ke luar negeri.

"Proses BAP tetap dilakukan untuk memastikan data yang diajukan," kata dia.

Dia juga mengimbau masyarakat untuk tetap berangkat menjadi PMI melalui jalur resmi yang telah ditetapkan pemerintah, sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Pemerintah juga saat ini telah mempermudah proses pelayanan pendaftaran menjadi CPMI.

"Sekarang menjadi PMI sudah menggunakan zero cost pemberangkatan sesuai keputusan pemerintah pusat. Artinya biaya tidak dipersulit," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement