Sabtu 11 Feb 2023 23:15 WIB

Polisi Bantah Foto dan Video tentang Pilot Susi Air Pegang Bendera Bintang Kejora

Kepolisian akan menelusuri pengunggah foto dan video.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Muhammad Hafil
Polisi Bantah Foto dan Video tentang Pilot Susi Air Pegang Bendera Bintang Kejora  Foto:   [ilustrasi] Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) berpose dengan latar bendera Bintang Kejora.
Foto: Dok TPNPB
Polisi Bantah Foto dan Video tentang Pilot Susi Air Pegang Bendera Bintang Kejora Foto: [ilustrasi] Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) berpose dengan latar bendera Bintang Kejora.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Polisi membantah keaslian foto dan video terkait penampakan dan keberadaan pilot Susi Air, Kapten Philips Mark Marthens di media sosial. Kabid Humas Polda Papua Komisaris Besar (Kombes) Ignatius Benny menegaskan, dokumentasi unggahan dari akun @media_papua_of_melanesian tersebut tak akurat. Kata dia pubikasi dokumentasi tersebut adalah bentuk propaganda dari pihak-pihak tak bertanggungjawab.

Polisi, kata Kombes Benny akan menelusuri pengelola akun media sosial pengunggah dokumentasi palsu pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut. “Dapat kami pastikan bahwa foto maupun video tersebut bukanlah pilot dari Susi Air. Keberadaan pilot Philips Mark Marthens sampai kini masih dalam pencarian,” begitu kata Kombes Benny dalam siaran pers yang diterima Republika di Jakarta, Sabtu (11/2/2023). 

Baca Juga

Sebelumnya beredar di platform media sosial foto dan video seorang warga negara asing tengah memegang tongkat bendera Bintang Kejora. Dokumentasi dengan judul ‘welcome to papua’ itu memperlihatkan pria warga negara asing itu didampingi sejumlah pasukan gerilyawan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang mengacungkan senjata api laras panjang. Dalam dokumentasi tersebut disampaikan pria asing itu adalah pilot Susi Air yang sebelumnya disandera oleh kelompok separatisme Egianus Kogoya.

Akan tetapi Kabid Humas Polda Papua Kombes Benny memastikan pria asing dalam foto maupun video tersebut, bukanlah Kapten Philips Marthens. Kata dia pria asing dalam dokumentasi tersebut adalah foto dokumentasi yang pernah diunggah pada tahun lalu. “Foto dan video yang tersebar tersebut, adalah foto dan video yang pernah didapat pada Februari 2022 lalu. Dan itu tidak ada terkait dengan kejadian di Nduga, Papua,” begitu kata Kombes Benny.

Kepolisian kata Benny, akan menelusuri pengunggah foto dan video yang menyebutkan pria tersebut adalah pilot Susi Air. “Kami akan menelusuri pengunggah foto maupun video yang dilakukan sebuah akun media sosial @media_papua_of_melanesian tersebut. Kami akan menelusuri maksud publikasi tersebut,” begitu kata Kombes Benny. Kepolisian, pun meminta para warga dan nitizen, untuk tak serta merta turut melakukan penyebaran dan pemberian penjelasan tak benar atas foto dan video yang tak ada kaitannya dengan keberadaan pilot Susi Air tersebut.

Sampai saat ini, proses pencarian Kapten Philips masih tersebut dilakukan. Pasukan gabungan TNI dan Polri diterjunkan untuk memastikan keberadaan pilot maskapai Susi Air tersebut. Kapten Philips dikabarkan dalam penguasaan KKB sebagai sandera. Penyanderaan itu terjadi pada Selasa (7/2/2023) di Lapangan Udara Distrik Pora, Nduga, Papua Pegunungan. KKB melakukan serangan, dan pembakaran pesawat penumpang sipil Susi Air. Namun membiarkan para penumpangnya lepas, dan melakukan penyanderaan terhadap pilotnya.

Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB - OPM) Sebby Sambom menegaskan, pilot Susi Air warga negara Selandia Baru itu dalam penguasaan KKB yang dipimpin Egianus Kogoya. Kelompok bersenjata prokemerdekaan itu, kata Sebby tak akan menyerahkan Kapten Philips ke otoritas resmi Indonesia, maupun Selandia Baru sebelum pemerintahan di Jakarta mengakui kemerdekaan Papua.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement