Rabu 08 Feb 2023 16:40 WIB

Pekerja Informal yang Belum Terlindungi Banyak Tersebar di Pedesaan

Pendaftaran jaminan sosial ketenagakerjaan pekerja informal dipermudah.

Buruh angkut menyunggi sekarung bawang bombai di Pasar Pabean Surabaya, Jawa Timur, Selasa (16/8/2022).  Banyak pekerja informal tersebar di pasar dan UKM di pedesaan. Di antara mereka ada yang belum mendapatkan jaminan perlindungan ketenagakerjaan.
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Buruh angkut menyunggi sekarung bawang bombai di Pasar Pabean Surabaya, Jawa Timur, Selasa (16/8/2022). Banyak pekerja informal tersebar di pasar dan UKM di pedesaan. Di antara mereka ada yang belum mendapatkan jaminan perlindungan ketenagakerjaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak pekerja informal tersebar di pasar dan UKM di pedesaan. Di antara mereka ada yang belum mendapatkan jaminan perlindungan ketenagakerjaan.

Berdasarkan data BPS pada pertengahan 2022 lalu, pekerja di Indonesia sebanyak 120 juta orang. Namun, hanya sebanyak 92 juta orang yang memenuhi syarat pekerja di Indonesia. Sedangkan, baru 52 juta orang tenaga kerja yang terdaftar sebagai anggota BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) dan 32 juta yang aktif membayar.

Baca Juga

 

Dari 92 juta tadi itu 60 persennya adalah pekerja bukan penerima upah atau pekerja informal. Artinya ada sekitar 52 juta orang belum punya jaminan sosial ketenagakerjaan

Karena itu, BP Jamsostek menggandeng PT Pegadaian untuk menjaring para pekerja informal agar menjadi peserta jaminan sosial ketenagakerjaan. Tujuannya adalah untuk memberi kemudahan kepada masyarakat yang ingin mendaftarkan diri sebagai peserta baru, maupun untuk pembayaran iuran jaminan sosial ketenagakerjaan di outlet Pegadaian. Adapun layanan yang dapat dibayarkan adalah Jaminan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Pensiun.

"Mengapa Pegadaian? karena outlet Pegadaian banyak di desa dan pasar," kata Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Zainudin saat acara Peresmian Kerja Sama Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Antara BP Jamsostek dengan PT Pegadaian di Jakarta, Rabu (8/2/2023).

Zainudin menjelaskan, kerja sama yang terlaksana ini akan membantu pihaknya dalam percepatan perlindungan pekerja Indonesia. Saat ini BPJS Ketenagakerjaan fokus untuk melindungi segmen pekerja informal atau bukan penerima upah.

Keberagaman dan jumlah pekerja yang banyak membuat pihaknya harus mengambil langkah pendekatan khusus agar pekerja segmen informal akan dengan mudah memahami makna pentingnya jaminan sosial dan juga segera sadar untuk mendaftarkan dirinya menjadi peserta, pendekatan tersebut bernama kampanye “Kerja Keras Bebas Cemas”.

photo
Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Zainudin dan Direktur Jaringan Operasi dan Penjualan PT Pegadaian Eka Pebriansyah saat acara Peresmian Kerja Sama Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Antara BP Jamsostek dengan PT Pegadaian di Jakarta, Rabu (8/2/2023). - (Dok Republika)

Melalui kerja sama ini, outlet Pegadaian Konvensional maupun Syariah yang tersebar di seluruh kota dan kabupaten hingga ke desa-desa, akan mempermudah pekerja Indonesia yang belum terlindungi dan hendak melakukan pendaftaran dan pembayaran iurannya,” jelas Zainudin. Lebih lanjut ia menyampaikan, hingga saat ini jumlah pekerja aktif yang terlindungi jaminan sosial ketenagakerjaan berjumlah 36 juta pekerja, dan target pada tahun 2026 berjumlah 70 juta pekerja.

“Upaya-upaya untuk mempermudah pekerja dalam mendaftarkan dirinya akan terus kami kerjakan, kami harap ini akan dimanfaatkan oleh seluruh pekerja, dengan sudah mengetahui manfaat menjadi peserta, kemudian dipermudah untuk mendaftar dan melakukan pembayaran, kami berharap semua pekerja Indonesia akan menjadi peserta dan berujung kepada pekerja yang sejahtera,” kata Zainudin.

Sementara, Direktur Jaringan Operasi dan Penjualan PT Pegadaian Eka Pebriansyah  menjelskan, bagi masyarakat yang ingin mendaftarkan BPJS Ketenagakerjaan, bisa langsung datang ke outlet Pegadaian Konvensional maupun Syariah untuk melakukan pendaftaran dan memilih layanan serta periode program yang akan dipilih. Untuk mendaftar layanan, nasabah harus mengisi data diri seperti nomor KTP, nama lengkap, tanggal lahir dan nomor telepon.

Pendaftaran disertai pembayaran bulan pertama dapat dilakukan secara tunai maupun non tunai. Peserta akan dikenakan biaya admin sebesar Rp 3.500 untuk pendaftaran, sedangkan biaya admin untuk pembayaran iuran sebesar Rp 2.500.

Tak hanya melayani pendaftaran dan pembayaran iuran, kegiatan promosi bersama juga melayani Pembiayaan Krasida (Gadai Emas), dimulai Uang Pinjaman Rp1 Juta tenor minimal 6 bulan, serta mendapatkan gratis perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan selama 3 (tiga) bulan sebesar Rp 53.900 (sudah termasuk biaya admin pendaftaran).

Ada Pula Pembiayaan Mulia (Cicilan Logam Mulia) dengan denom 10 Gram tenor 12 bulan mendapatkan free perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan selama 6 bulan sebesar Rp 104.300 (sudah termasuk biaya admin pendaftaran) dan Pembiayaan Mulia (Cicilan Mulia) denom minimal 1 Gram mendapatkan free biaya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan selama 1 bulan sebesar Rp 20.300 (sudah termasuk biaya admin), Denom 1 gram ini untuk masyarakat menengah ke bawah berkeinginan investasi fisik ringan.

Eka Pebriansyah menyatakan, selain memudahkan masyarakat menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan dan pembayaran iuran kepesertaan, kerjasama ini juga membuat layanan di Pegadaian semakin lengkap. Kerja sama pemasaran berupa bundling produk Pegadaian dengan layanan perlindungan Jamsostek akan memberikan nilai tambah bagi nasabah yang menggunakan produk dan layanan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement