Selasa 07 Feb 2023 22:15 WIB

Ribuan Anak Yatim di Sukabumi Diberikan Fasilitas Kartu Indonesia Sehat

Pemberian kartu KIS khusus anak yatim merupakan salah satu cara pemberdayaan yatim

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Gita Amanda
Bupati Sukabumi Marwan Hamami pada saat memberikan Kartu Indonesia Sehat (KIS) kepada salah satu anak yatim Binaan Baldatun Center, di Gedung Puskopdit BK3D Cibadak, Kabupaten Sukabumi Selasa (7/2/2023).
Foto: dok Republika
Bupati Sukabumi Marwan Hamami pada saat memberikan Kartu Indonesia Sehat (KIS) kepada salah satu anak yatim Binaan Baldatun Center, di Gedung Puskopdit BK3D Cibadak, Kabupaten Sukabumi Selasa (7/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak 2.578 anak-anak yatim di Kabupaten Sukabumi mendapatkan fasilitas Kartu Indonesia Sehat (KIS). Pemberian KIS kepada ribuan anak yatim binaan Baldatun Center ini sebagai bagian dari kepedulian pemerintah.

Pemberian KIS untuk anak yatim tersebut ditandai dengan launching oleh Bupati Sukabumi Marwan Hamami di Gedung Puskopdit BK3D Cibadak, Sukabumi, Selasa (7/2/2023). Momen ini merupakan rangkaian Milad Baldatun Center yang ke-7 dengan diisi perlombaan Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ).

Baca Juga

''Pemberian kartu KIS untuk khusus anak yatim merupakan salah satu cara pemberdayaan anak yatim di Kabupaten Sukabumi,'' ujar Bupati Marwan Hamami kepada wartawan, Selasa. Istimewanya pemberian KIS kepada anak yatim dilangsungkan pada milad Baldatun Center yang ke-7.

Menurut Marwan, ini salah satu cara Pemkab Sukabumi melalui Baldatun Center memberdayakan anak yatim dengan memberikan perhatian penuh. Sebelumnya pada tahun kemarin pemerintah memberikan Kartu Indentitas Anak (KIA) untuk ribuan anak yatim binaan Baldatun Center ini.

Selanjutnya di tahun ini kata Marwan pemerintah kembali memberikan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dengan ditandai penyerahan simbolis kepada beberapa perwakilan anak yatim. Dengan adanya KIS ini diharapkan bisa digunakan untuk anak yatim ketika sakit.

Upaya ini ungkap Marwan merupakan sebuah tanggung jawab Pemkab Sukabumi dalam keberpihakan dan tanggungjawab kepada anak-anak yatim di Sukabumi. Khususnya bertanggung jawab atas keberlangsungan hidup anak yatim.

Marwan mengatakan, apa yang dilakukan Baldatun Center merupakan dukungan terhadap visi dan misi Kabupaten Sukabumi dari segi religius. Ia berharap, apa yang dilakukan Baldatun terus konsisten dalam membina anak-anak yatim. "Kami berharap Baldatun ini konsisten dalam mengembangkan potensi anak-anak yatim, tidak hanya menciptakan penghafal Alquran saja tetapi memahami dan bisa mengamalkan apa yang ada di dalamnya,'' cetus Marwan

Pendiri sekaligus penanggungjawab Baldatun Center Ade Dasep Zaenal Abidin menerangkan, pemberikan KIS kepada anak yatim binaan ini merupakan sebuah tanggung jawab dan keberpihakan kepada keberlangsungan anak-anak yatim. "Tadi kami launching KIS kepada 61 anak yatim binaan sekaligus peserta MHQ di Milad Baldatun yang ke-7,'' imbuh dia.

Nantinya kata Ade, secara bertahap, KIS ini akan dibagikan kepada 2.578 anak yatim binaan yang tersebar di enam kecamatan. Launching KIS ini juga langsung disaksikan oleh Dinkes dan BPJS Kesehatan.

Menurut Ade, setelah sebelumnya Baldatun melaunching Kartu Identitas Anak (KIA) kedepan di Milad ke-8 Baldatun juga berencana akan melaunching Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada anak-anak yatim binaan. "Ini adalah bentuk Ikhitiar kami untuk kemajuan Kabupaten Sukabumi, semoga dengan memakmurkan anak yatim, doa-doa mereka bisa menjawab semua persoalan yang ada di Sukabumi,'' terang dia.

Ade berharap, bagi anak-anak binaan Baldatun Center yang sudah memiliki KIS ini tidak lagi repot ketika mereka sakit. Cukup membawa KIS langsung bisa berobat tanpa mengeluarkan uang.

"Semoga dengan fasilitas KIS khusus anak yatim ini bisa berguna bagi mereka,'' tutur Ade. Pasalnya banyak dari mereka masih belum memiliki KIS untuk berobat. Oleh karenanya ia mengucapkan banyak terima kasih kepada Bupati Sukabumi yang sudah banyak membantu.

Perwakilan orang tua anak yatim binaan Baldatun Center Lina (58 tahun) merasa senang dengan adanya fasilitas KIS tersebut. Diharapkan KIS ini bisa bermamfaat untuk keberlangsungan anaknya ketika sakit.

"Alhamdulillah, semoga kedepannya KIS ini bisa bermamfaat untuk anak kami,'' kata Lina. Sebelumnya kalau sakit ia memakai biaya sendiri dan kalau mempunyai KIS jadi enak karena biayanya dibantu pemerintah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement