Selasa 07 Feb 2023 12:53 WIB

Relawan Ganjar Pranowo Mania Putuskan Bubar

Relawan dikabarkan sudah tidak lagi mendukung Ganjar Pranowo.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Teguh Firmansyah
Immanuel Ebenezer
Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Immanuel Ebenezer

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinamika politik menjelang Pilpres 2024 terus memberikan kejutan-kejutan. Kali ini, datang dari Relawan Ganjar Pranowo Mania yang memutuskan untuk membubarkan diri, jauh sebelum pendaftaran capres sendiri dibuka.

Ketua Umum Jokowi Mania (Joman) sekaligus Ketua Relawan Ganjar Pranowo (GP) Mania, Immanuel Ebenezer membenarkan, mereka sudah tidak lagi mendukung Ganjar Pranowo. Untuk pembubaran GP Mania sendiri dilaksanakan pada 9 Februari 2023.

Baca Juga

"Yup," kata Noel ketika dikonfirmasi perihal rencana pembubaran GP Mania kepada Republika, Selasa (7/2).

Noel turut mengundang rekan-rekan media, mulai dari media cetak, media daring, hingga media elektronik. Konferensi pers pembubaran GP Mania tersebut akan dilaksanakan di Jalan Panglima Polim Nomor 140, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, DKI Jakarta.

Meski begitu, saat ini Noel belum mau mengungkapkan alasan pembubaran GP Mania tersebut. Ia menekankan, alasan sebenarnya yang mendorong dilakukan pembubaran GP Mania itu akan disampaikan saat konferensi pers berlangsung nanti.

GP Mania sendiri dibentuk pada November 2022. Kala itu, Noel menuturkan, mereka cuma akan fokus memenangkan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, dan tidak akan ikut campur dalam urusan-urusan partai politik, termasuk PDI Perjuangan. "Relawan Ganjar itu hanya fokus soal pemenangan Mas Ganjar," ujar Noel.

Terkait hal-hal dalam internal PDIP yang merupakan partai dari Ganjar Pranowo, Noel mengaku tidak mau ikut-ikutan. Bahkan, sebagai ketua umum Joman, kala itu Noel turut mendoakan agar Presiden Joko Widodo bisa menjadi ketua umum PDIP.

Kepada Republika akhir Desember 2022, Noel sempat menyampaikan ketidakcocokan atas paparan lembaga-lembaga survei tentang pasangan Ganjar Pranowo. Ia berpendapat, peta politik akan berubah sepanjang 2023 dan menjelang 2024. "Saya yakin, peta 2023 menuju 2024 ada peta politik yang berubah," kata Noel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement