Selasa 07 Feb 2023 09:11 WIB

Jokowi: Hati dan Doa Indonesia Bersama Korban Gempa Turki-Suriah

Tiga warga negara Indonesia di Turki dilaporkan terluka akibat gempa.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Agus raharjo
 Seorang pria mencari korban gempa di puing-puing bangunan yang hancur di Gaziantep, Turki, Senin (6/2/2023). Gempa kuat telah merobohkan beberapa bangunan di tenggara Turki dan Suriah dan dikhawatirkan banyak korban jiwa.
Foto: AP Photo/Mustafa Karali
Seorang pria mencari korban gempa di puing-puing bangunan yang hancur di Gaziantep, Turki, Senin (6/2/2023). Gempa kuat telah merobohkan beberapa bangunan di tenggara Turki dan Suriah dan dikhawatirkan banyak korban jiwa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan belasungkawa mendalam atas bencana gempa di Turki dan Suriah. Gempa yang terjadi pada Senin (6/2/2023) di dua negara tersebut telah merenggut lebih dari 3.700 nyawa.

"Belasungkawa terdalam saya kepada orang-orang Suriah dan Turki setelah gempa bumi pagi ini di tenggara Turki dan Suriah utara," kata Jokowi melalui akun resmi Presiden RI, pada Selasa (7/2/2023).

Baca Juga

"Hati dan doa kami bersama keluarga dan korban. Indonesia berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Turki dan Suriah," kata Presiden menambahkan.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri RI juga mengungkapkan duka cita bagi Turki dan Suriah. Kemenlu juga memberikan hotline KBRI Damaskus dan KBRI Ankara guna menampung laporan adanya korban.

Tiga Warga Negara Indonesia (WNI) di Turki dilaporkan terluka. Hingga saat ini KBRI Ankara dan KBRI Damaskus belum memberikan update terbaru mengenai jumlah korban luka maupun meninggal.

Musim dingin yang membekukan menambah derita ribuan orang yang terluka dan tuna wisma serta mempersulit upaya pencarian korban yang masih dinyatakan hilang. Kemungkinan korban bertambah dalam upaya pencarian tersebut.

Gempa magnitudo 7,8 menghancurkan blok-blok apartemen di Turki dan menambah kesulitan bagi jutaan warga Suriah yang bertahun-tahun dilanda perang. Gempa besar mengguncang dua negara itu sebelum fajar di tengah musim dingin yang buruk diikuti guncangan susulan pada sore hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement