Atas dasar itulah, Prof Adrianus mengimbau orang tua selalu waspada terhadap penculikan anak. Ia mengingatkan modus penculikan anak secara teknis bisa bervariasi. Hanya saja, utamanya pelaku pasti berupaya mendekati anak.
"Substansinya (penculikan anak) sama saja, yakni pelaku berusaha menghampiri anak sedekat mungkin sehingga bisa melakukan bujukan, paksaan, atau pengelabuan dalam rangka menculik," ucap Prof Adrianus.
Sebelumnya, isu penculikan anak di bawah umur di Jakarta dan beberapa daerah yang beredar di media sosial telah meresahkan masyarakat. Dalam foto yang beredar di media sosial dinarasikan target korban penculikan merupakan anak-anak dengan rentang usia satu hingga 12 tahun.
Pihak kepolisian memastikan, pesan berantai isu penculikan anak itu kabar bohong. Meski begitu, tidak semua kabar penculikan anak adalah hoaks.