Senin 30 Jan 2023 22:05 WIB

Sepasang Elang Jawa, Parama dan Jelita Kini Terbang Bebas di Habitatnya

Parama dan Jelita merupakan sepasang elang jawa hasil pengembangbiakan PSSEJ dan TSI.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan dalam acara pelepasan  Elang Jawa.
Foto: Shabrina Zakaria/Republika
Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan dalam acara pelepasan Elang Jawa.

REPUBLIKA.CO.ID, Di tengah kabut dan dinginnya udara Bogor, Parama dan Jelita kini bisa terbang bebas. Begitu tali yang mengikat kaki keduanya dilepaskan, sayap keduanya langsung mengepak lebar. Kemudian terbang bersama ke habitat alamnya di bentang alam Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).

Parama dan Jelita merupakan sepasang elang jawa hasil pengembangbiakan secara in-situ dan ex-situ dari Pusat Suaka Satwa Elang Jawa (PSSEJ) dan Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor. Keduanya telah menjalani proses habituasi.

Parama, elang jawa berjenis kelamin jantan lahir secara alami di kandang rehabilitasi hibah PT PPLI di PSSEJ, yang dikelola oleh Balai TNGHS di Desa Loji, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Ia menetas di Balai TNGHS pada 8 Juli 2020.

Usai menetas, Parama melewati masa pelatihan selama dua tahun. Hingga akhirnya ia siap dilepasliarkan saat menginjak usia dua tahun tujuh bulan.

 

Sedangkan Jelita merupakan elang jawa berjenis kelamin betina, yang menetas pada 14 Oktober 2020. Bobot pertama Jelita saat menetas kala itu adalah 49,4 gram.

Jelita lahir dari hasil breeding atau penangkaran, yang dilakukan TSI Bogor di kandang pengembangbiakan yang dibangun oleh PT Smelting. Serta telah melewati tahapan habituasi di kandang pelatihan. Kini usia Jelita saat dilepasliarkan sudah menginjak dua tahun empat bulan.

Perawat satwa di TSI dan PSSEJ telah melakukan pemantauan perilaku terhadap Jelita dan Parama. Ada lima kriteria dan indikator yang selama ini diterapkan untuk melihat kesiapan elang untuk dilepasliarkan.

Kelima aspek penilaian ini, di antaranya agresifitas dan keliaran, kemampuan berburu mangsa, makan, terbang dan merawat diri dan dilakukan scoring. Elang jawa yang siap dilepasliarkan paling tidak mempunyai nilai 400 poin dari kelima aspek penilaian tersebut.

Jelita telah memenuhi aspek-aspek tersebut. Selama kurun waktu tiga bulan, elang jawa betina ini telah dihabituasi dalam kandang pelatihan dan dipantau perilaku serta kesehatannya secara rutin. Sedangkan Parama telah melewati pelatihan selama dua tahun di PSSEJ dan telah siap untuk dilepasliarkan dengan skor penilaian perilaku terakhir sebesar 465 poin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement