REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sugeng pengemudi Audi A8 membantah telah menabrak almarhum Selvi Amalia Nuraeni (19 tahun) mahasiswa Universitas Suryakencana Cianjur beberapa waktu lalu. Ia pun membantah informasi yang menyebutkan bahwa mobil yang dibawanya masuk secara liar ke rombongan yang diduga kendaraan polisi.
"Supir biasa, bukan polisi bukan petugas. Hasil keterangan, si ibu nggak mau berbohong kasihan sopirnya, ada pembantu (saksi), dia itu nggak nabrak apa apa," ujar Yudi Junadi kuasa hukum korban saat dihubungi, Sabtu (28/1/2023).
Ia mengatakan sopir Audi Sugeng yang memberikan pernyataan bahwa tidak menabrak memperkuat bukti-bukti yang ada. Ia berharap tidak terdapat rekayasa peristiwa tersebut.
"Sopir Audi statement memperkuat bukti dari korban, kita korban siapapun asal pelaku ditangkap aja. Jangan rekayasa rekayasa gitu, jangan yang aneh-aneh," katanya.
Sebelumnya, pengemudi Audi A8 Sugeng membantah masuk ke dalam rombongan yang diduga kendaraan polisi secara ilegal. Sebab, penumpang mobil Audi yang diketahui bosnya menyatakan bahwa sudah mendapatkan izin masuk ke dalam rombongan.
"Saya selaku pengemudi mau mengklarifikasi tentang kejadian yang sebenarnya bahwa saya ikut iring-iringan masuk dalam iring-iringan bukan saya menerobos atau saya memaksa merangsek masuk di iring-iringan. Itu semua atas sepengetahuan bapak suami daripada ibu bos saya yang saya bawa," katanya.
Ia pun membantah telah menabrak almarhum. Saat diinterogasi oleh masyarakat, ia pun memperlihatkan kondisi mobil yang dikendarainya masih utuh dan tidak mengalami kerusakan apapun.
"Akhirnya yang mengejar ini meminta maaf. Maaf pak saya salah kejar, saya salah kejar mobil silahkan lanjutkan perjalanan. Karena saya merasa saya tidak melakukan penabrakan," ujarnya menirukan perkataan warga.
Informasi yang dihimpun korban dari arah Bandung menuju Cianjur sempat menabrak angkutan kota yang berada di depannya. Korban pun terjatuh ke badan jalan bagian kanan tidak berselang rombongan kendaraan yang diduga kendaraan kepolisian melaju dari arah Cianjur dan korban terlindas.
Kasus dugaan tabrak lari ini viral di media sosial dan menjadi perhatian warganet. Bahkan Kapolri Jenderal Polisi Sigit Listyo Prabowo merespon kasus tersebut melalui akun twitternya.