Jumat 27 Jan 2023 21:32 WIB

Pemerintah Siapkan Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Usia di Bawah Enam Tahun

Vaksinasi covid untuk anak di bawah 6 tahun diperkirakan pada triwulan kedua 2023.

Petugas kesehatan menyuntikan vaksin Covid-19 kepada warga di Balai Kota Jakarta, Selasa (24/1/2023). Pemerintah juga tengah menyiapkan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia di bawah enam tahun. (ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin Covid-19 kepada warga di Balai Kota Jakarta, Selasa (24/1/2023). Pemerintah juga tengah menyiapkan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia di bawah enam tahun. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah sedang mempersiapkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pada kelompok anak berusia enam bulan sampai di bawah enam tahun. Program vaksinasi untuk anak-anak ini  diperkirakan dapat dilaksanakan mulai triwulan kedua 2023.

"Perhitungan kami, untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di triwulan kedua, karena perlu koordinasi dengan penyedia vaksin," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Jumat (27/1/2023).

Baca Juga

"Kita tahu, vaksin yang baru dapat EUA (Emergency Use Authorization atau Izin Penggunaan Darurat) untuk anak enam bulan hingga kurang dari enam tahun baru (vaksin buatan) Pfizer, sehingga masih butuh persiapan kapan mereka (produsen) kirimkan vaksinnya ke Indonesia," ia menambahkan.

Menurut Siti, Kementerian Kesehatan sudah selesai memperhitungkan kebutuhan vaksin Covid-19 berdasarkan perkiraan jumlah anak usia enam bulan sampai lima tahun yang menjadi sasaran vaksinasi. Ia mengatakan, pemesanan vaksin COVID-19 untuk pelaksanaan vaksinasi pada anak usia enam bulan sampai lima tahun akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan agar tidak sampai ada vaksin yang terbuang karena kedaluwarsa.

"Saat ini sudah ada perhitungan jumlah yang kami minta, tapi tidak datang sekaligus, beberapa batch dulu," katanya.

Nadia menjelaskan, bahwa vaksinasi Covid-19 pada anak usia enam bulan sampai di bawah enam tahun dilakukan berdasarkan rekomendasi dariIndonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

"Sudah ada rekomendasi dari ITAGI untuk vaksinasi anak balita enam bulan sampai kurang dari enam tahun, termasuk booster untuk usia di atas enam tahun," katanya.

Pemerintah telah melaksanakan vaksinasi Covid-19 pada anak usia enam sampai 11 tahun, remaja usia 12 sampai 17 tahun, warga berusia 18 tahun ke atas, hingga warga berusia 60 tahun ke atas atau lansia. Vaksinasi Covid-19 hingga dosis keempat atau dosis penguat kedua sudah dilakukan pada kelompok sasaran sumber daya manusia bidang kesehatan, warga lansia, dan warga berusia 18 tahun ke atas.

Menurut data cakupan vaksinasi Covid-19 yang disiarkan di laman Kementerian Kesehatan pada Jumat, warga yang sudah mendapat vaksinasi dosis pertama sebanyak 204.222.622 orang, vaksinasi dosis kedua mencakup 175.047.600 orang, vaksinasi dosis ketiga mencakup 69.300.293 orang, dan vaksinasi dosis keempat baru dilakukan pada 1.249.129 orang.

Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Dr Erlina Burhan mengemukakan perlindungan vaksin Covid-19 penting untuk dipertahankan masyarakat di tengah situasi sirkulasi virus yang tak terprediksi. Erlina mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi dalam program vaksinasi Covid-19 agar imun tubuh meningkat.

"Vaksin booster kedua tetap penting, mengingat kondisi Covid-19 saat ini tidak bisa diprediksi," kata Erlina Burhan di Jakarta, Jumat (27/1/2023).

"Jangan lengah di saat tidak ada lagi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), karena penularan virus tidak bisa diprediksi," imbuhnya.

Erlina mengatakan, vaksin justru semakin penting saat aktivitas semakin tinggi. Dia berharap, masyarakat mendapatkan kemudahan sehingga minat untuk divaksin bisa semakin meningkat.

Erlina mengatakan, meski hasil Sero Survei menyebutkan kekebalan tubuh masyarakat Indonesia dari Covid-19 berada di angka 90 hingga 98 persen, bukan tidak mungkin kadar antibodi menurun. Vaksin Covid-19 dosis booster tetap penting, mengingat antibodi seseorang bisa menurun seiring berjalannya waktu.

"Tujuan vaksinasi memang bukan lagi mencegah infeksi, tetapi menghindarkan masyarakat dari keparahan akibat Covid-19. Antibodi alami karena terpapar Covid-19 meski diperoleh bukan dari vaksin, tetap akan menurun, jadi kita tidak boleh euforia dan tetap perlu tambahan vaksin," ujarnya.

 

photo
Regimen Vaksinasi Booster Dosis Kedua - (Infografis Republika)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement