Kamis 26 Jan 2023 07:52 WIB

Koalisi Perubahan Bisa Jadi Layu Sebelum Berkembang

Hingga kini belum juga ada kesepakatan resmi antara Nasdem, Demokrat, dan PKS.

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, bakal calon presiden (capres) yang dideklarasikan Nasdem. Namun hingga kini, Nasdem, PKS, dan Demokrat belum menandatangani kesepakatan Koalisi Perubahan. (ilustrasi)
Foto:

Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi (BPOKK) Partai Demokrat, Herman Khaeron, memastikan bahwa pihaknya tak memaksakan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi bakal cawapres untuk Anies Baswedan. Jelasnya, pembahasan terkait hal tersebut tetap mengutamakan kesetaraan.

"Tidak ada paksa-memaksa, tidak paksa-memaksa semuanya dalam kesetaraan, equal partnership prinsip ketiga partai ini. Sehingga semua-semuanya boleh mengusulkan, boleh mendiskusikan, tidak ada memaksakan," ujar Herman di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (25/1/2023).

Komunikasi antara Partai Demokrat dan Partai Nasdem juga disebutnya masih solid. Meskipun Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali, mengungkapkan peluang alternatif koalisi untuk mengusung Anies sebagai calon presiden (capres).

"Saya tidak dalam komentar itu, karena tidak dalam konteks itu. Konteksnya kan kami sedang membicarakan tiga partai ini untuk menuju Koalisi Perubahan," ujar Herman.

Juru bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhammad Kholid, tetap yakin dengan terealisasinya Koalisi Perubahan. "Tidak ada jalan buntu, Insya Allah ada jalan terbuka, butuh kesabaran dan kedisiplinan. Kami sih optimistis akan ada titik temu kesepakatan, tinggal selangkah lagi," ujar Kholid lewat pesan singkat, Rabu.

"Kami juga hormati pilihan Nasdem terkait poros alternatif. Karena setiap partai independen dengan sikapnya," katanya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali, mengatakan bahwa partainya adalah satu-satunya pihak yang telah mendeklarasikan bakal capres, yakni Anies. Namun, pihaknya juga realistis dalam pengusungannya, mengingat Partai Nasdem belum memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen.

"Politik itu dinamis, apa pun atau bagaimanapun dinamisnya politik itu, itu di atasnya tidak boleh mengalahkan kepentingan bangsa. Nah, itu yg sebenarnya Nasdem lihat, ketika kemudian ini terhambat dengan persyaratan yang tidak mungkin kita penuhi, tentunya kita harus punya alternatif-alternatif," ujar Ali kepada wartawan, Selasa (24/1/2023).

Ditanya lebih lanjut ihwal alternatif yang disampaikannya itu, apakah artinya Partai Nasdem membuka komunikasi dengan partai politik lain di luar Partai Demokrat dan PKS? Ali hanya meminta semua pihak untuk menunggu langkah tersebut.

"Tunggu saja dalam satu atau dua hari ini akan ada cerita ya, ada berita ya. Bisa jadi kita mengambil langkah-langkah lain," jawab Ali.

Berdasarkan hasil survei Algoritma Research and Consulting yang digelar 19-30 Desember 2022, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto menjadi tiga bakal capres dengan elektabilitas tertinggi. Anies mendapatkan angka keterpilihan tertinggi hanya jika Ganjar tidak maju sebagai capres. 

Direktur Riset dan Program Algoritma Fajar Nursahid mengatakan, pada daftar nama terbuka, sebanyak 25,1 persen responden memilih Ganjar. Responden yang memilih Anies sebanyak 18,7 persen. Adapun Prabowo beroleh elektabilitas 16,6 persen. 

Sedangkan dalam simulasi tunggal tiga nama calon, menurut Fajar, urutan elektabilitas tertinggi sama dengan daftar terbuka. Elektabilitas tertinggi diperoleh Ganjar sebesar 33 persen, lalu disusul Anies 27,8 persen, dan Prabowo 24,1 persen. 

Hasil berbeda baru tampak dalam simulasi tunggal dua nama calon. Simulasi pertama, Ganjar versus Anies. Ganjar menang dengan perolehan elektabilitas 41,3 persen dibandingkan Anies 37,5 persen. 

Simulasi kedua, Ganjar menghadapi Prabowo. Hasilnya, Ganjar menang 41,4 persen dibandingkan Prabowo 36,9 persen. 

Simulasi ketiga antara Anies dan Prabowo. Dalam simulasi ketiga ini, Anies menang dengan elektabilitas 40,6 persen dibandingkan Prabowo Subianto 36,7 persen. 

"Yang cukup kuat adalah Pak Ganjar dan Pak Anies. Pak Prabowo relatif belum," kata Fajar saat merilis hasil surveinya di salah satu hotel di Jakarta, Senin (23/1/2023). 

 

photo
Elektabilitasn Bakal Capres per Desember 2022 - (Infografis Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement