Senin 23 Jan 2023 21:19 WIB

Masyarakat Jabar Sudah Dapat Lakukan Vaksinasi Covid-19 Booster Kedua

Vaksinasi COVID-19 dosis booster kedua diberikan dengan interval enam bulan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Lida Puspaningtyas
Wisatawan memanfaatkan layanan vaksinasi Covid-19 booster di Posko Kesehatan Tempat Khusus Parkir (TKP) Abu Bakar Ali, Yogyakarta, Selasa (27/12/2022). Posko Kesehatan Dinkes Kota Yogyakarta ini selain untuk pelayanan kesehatan darurat juga melayani vaksinasi Covid-19 wisatawan saat Libu Nataru 2022/2023. Setiap hari sebanyak 60 dosis vaksin Pfizer disiapkan untuk masyarakat. Tiga titik posko kesehatan di Tugu Pal Putih, TKP ABA, dan Titik Nol Yogyakarta disiapkan untuk layanan vaksinasi Covid-19 wisatawan.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Wisatawan memanfaatkan layanan vaksinasi Covid-19 booster di Posko Kesehatan Tempat Khusus Parkir (TKP) Abu Bakar Ali, Yogyakarta, Selasa (27/12/2022). Posko Kesehatan Dinkes Kota Yogyakarta ini selain untuk pelayanan kesehatan darurat juga melayani vaksinasi Covid-19 wisatawan saat Libu Nataru 2022/2023. Setiap hari sebanyak 60 dosis vaksin Pfizer disiapkan untuk masyarakat. Tiga titik posko kesehatan di Tugu Pal Putih, TKP ABA, dan Titik Nol Yogyakarta disiapkan untuk layanan vaksinasi Covid-19 wisatawan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Masyarakat umum yang berusia 18 tahun ke atas di Jawa Barat dapat melaksanakan vaksinasi Covid-19 booster kedua atau dosis keempat di puskesmas maupun pos pelayanan vaksinasi COVID-19.

Menurut Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jabar, Nina Susana, hal itu sebagai upaya percepatan vaksinasi sekaligus meningkatkan proteksi masyarakat Indonesia, khususnya Jabar, dari COVID-19.

Baca Juga

Nina mengatakan, pelaksanaan vaksinasi COVID-19 booster kedua atau dosis keempat merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.02/C/380/2023 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Booster ke-2 bagi Kelompok Masyarakat Umum.

"Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 booster kedua dimulai 24 Januari 2023. Vaksin yang digunakan, sesuai surat edaran, adalah vaksin COVID-19 yang telah mendapat Persetujuan Penggunaan Dalam Kondisi Darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan memperhatikan vaksin yang ada," ujar Nina, Senin (23/1/2023).

Menurut Nina, jenis vaksin booster kedua atau keempat akan menyesuaikan dengan jenis vaksin yang diterima masyarakat pada booster pertama atau dosis ketiga. Misalnya, masyarakat yang menerima vaksin COVID-19 Astra Zeneca pada vaksinasi booster pertama dapat menerima vaksin Astra Zeneca, Pfizer, atau Moderna.

Sedangkan masyarakat yang menerima vaksin COVID-19 Sinovac pada vaksinasi booster pertama, kata dia, dapat menerima vaksin Astra Zeneca, Pfizer, Moderna, Sinopharm, Sinovac, Zifivax, Indovac, atau Navac. Masyarakat yang menerima vaksin COVID-19 Pfizer pada vaksinasi booster pertama dapat menerima vaksin Astra Zeneca, Pfizer, atau Moderna.

Kemudian, kata dia, masyarakat yang menerima vaksin COVID-19 Janssen (J&J) pada vaksinasi booster pertama dapat menerima vaksin Janssen (J&J), Pfizer, atau Moderna. Masyarakat yang menerima vaksin COVID-19 Sinopharm pada vaksinasi booster pertama dapat menerima vaksin Sinopharm atau Zifivax.

Sementara masyarakat yang menerima vaksin COVID-19 Moderna pada vaksinasi booster pertama, kata dia, dapat menerima vaksin Moderna atau Pfizer. Terakhir, masyarakat yang menerima vaksin COVID-19 Covovax pada vaksinasi booster pertama hanya dapat menerima vaksin Covovax.

"Vaksinasi COVID-19 dosis booster kedua atau dosis keempat tersebut diberikan dengan interval enam bulan sejak vaksinasi dosis booster pertama," kata Nina.

Nina menjelaskan, total sasaran vaksinasi COVID-19 di Jabar mencapai 42.610.134 jiwa. Berdasarkan KPCPEN (pen-proud.udata.id) per Ahad (22/1/2023) pukul 16:00 WIB, cakupan vaksinasi dosis 1 di Jabar mencapai 86,32 persen, dosis 2 sebesar 76,44 persen, dosis 3 mencapai 47,57 persen, dan dosis empat sebesar 4,53 persen.

"Pemprov Jabar berkomitmen untuk menggenjot capaian vaksinasi COVID-19 sebagai upaya meningkatkan proteksi masyarakat  Jabar dari COVID-19," kata Nina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement