Senin 23 Jan 2023 20:08 WIB

Survei: Elektabilitas Puan Maharani Rendah, Resistensi Tinggi

Puan Maharani adalah politikus dengan tingkat resistensi pemilih paling tinggi.

Rep: Febryan. A/ Red: Lida Puspaningtyas
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Ketua DPR RI Puan Maharani (tengah) dan Ketu Porseni NU Nusron Wahid menjawab pertanyaan wartawan usai Jalan Sehat Menuju 1 Abad NU di Pura Mangkunegaran, Surakarta, Jawa Tengah, Ahad (22/1/2023). Ribuan warga Nahdliyin mengikuti jalan sehat bersama Presideden Joko Widodo dan beberapa menteri. Selain untuk olahraga, kegiatan ini dalan rangkaian kegiatan menyambut 1 Abad NU.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Ketua DPR RI Puan Maharani (tengah) dan Ketu Porseni NU Nusron Wahid menjawab pertanyaan wartawan usai Jalan Sehat Menuju 1 Abad NU di Pura Mangkunegaran, Surakarta, Jawa Tengah, Ahad (22/1/2023). Ribuan warga Nahdliyin mengikuti jalan sehat bersama Presideden Joko Widodo dan beberapa menteri. Selain untuk olahraga, kegiatan ini dalan rangkaian kegiatan menyambut 1 Abad NU.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei Algoritma Research and Consulting menemukan bahwa Puan Maharani adalah politikus dengan tingkat resistensi pemilih paling tinggi jika maju sebagai calon presiden (Capres) Pemilu 2024. Selain banyak masyarakat yang enggan memilihnya, elektabilitas putri dari Megawati Soekarnoputri itu juga rendah.

Direktur Riset dan Program Algoritma, Fajar Nursahid mengatakan, resistensi pemilih diketahui dengan mengajukan pertanyaan kepada responden berupa, 'Jika pemilu dilakukan hari ini, siapa tokoh yang paling tidak akan Anda pilih sebagai presiden?' Sedangkan elektabilitas diketahui dengan mengajukan pertanyaan sebaliknya.

Baca Juga

Survei yang digelar pada akhir Desember 2022 ini menemukan 18,6 persen responden resistan terhadap Puan Maharani. Adapun elektabilitas Ketua DPR RI itu hanya 0,4 persen.

“Tokoh publik yang sangat tinggi resistensinya, yaitu tidak akan dipilih kalau mereka dicalonkan adalah Ibu Puan Maharani, sampai 18,6 persen,” kata Fajar saat memaparkan hasil surveinya di sebuah hotel di Jakarta, Senin (23/1/2023).

Tingginya tingkat resistensi pemilih terhadap Ketua DPP PDI-P ini ternyata juga berpengaruh besar apabila dia menjadi cawapres. Dalam simulasi capres-cawapres dua pasang calon, Algoritma membuat lima jenis simulasi.

Dalam setiap simulasi, Ganjar Pranowo sebagai capres dipasangkan dengan Erick Thohir, Ridwan Kamil, Puan, Khofifah Indar Parawansa, dan Erick Thohir lagi. Dari lima simulasi tersebut, Ganjar hanya kalah saat berpasangan dengan Puan. "Ini akan menjadi pilihan cukup rumit bagi PDI-P dalam menentukan pilihan (capres-cawapres) ke depan," kata Fajar.

Survei ini juga menyoroti elektabilitas dan resistensi tokoh-tokoh lain yang berpotensi maju sebagai capres. Ganjar Pranowo sebagai bakal capres dengan elektabilitas tertinggi, 25,1 persen, ternyata hanya mendapatkan resistensi pemilih sebesar 1,2 persen.

Sedangkan Anies Baswedan yang beroleh elektabilitas 18,7 persen ternyata mendapatkan resistensi pemilih sebesar 3,7 persen. Adapun Prabowo Subianto mendulang elektabilitas sebesar 16,6 persen dan resistensi 4,8 persen.

"Prabowo Subianto dan Anies Baswedan memiliki tingkat resistensi lebih tinggi dibandingkan Ganjar Pranowo," kata Fajar.

Survei Algoritma Research and Consulting ini dilaksanakan pada 19 - 30 Desember 2022. Survei ini melibatkan 1.214 responden yang terbagi secara proporsional secara nasional. Margin of error hasil survei ini kurang lebih tiga persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement